39

9.6K 805 170
                                    

"Kakiku kebas yang, beneran." rengek Haechan. "Harusnya bisa kelar dari tadi, kamu kayak gini malah jadinya lama."

Ryujin sama sekali tidak peduli omongan Haechan. Ya sejak dirinya sampai di kontrakan dan mendapati Haechan sedang mengerjakan tugasnya untuk KKN yang tinggal 7 hari lagi berangkat, Ryujin langsung duduk dipangkuan Haechan, saling berhadapan. Lalu memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di leher Haechan.

 Lalu memeluknya dan menyembunyikan wajahnya di leher Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan sendiri tetap fokus pada laptopnya. Sesekali mengusap punggung Ryujin yang sedang dalam mode manja.

"Yang...Ryujin, turun dulu ya manis. 5 menit selesai."

Ryujin mengusakkan wajahnya di leher Haechan, tanda tidak mau pergi dari pangkuannya.

Haechan menghela nafas berat. Karena jujur, capek dan berat. Kakinya sudah mati rasa sepertinya.

"Kenapa sih? Hmm?" tanya Haechan dengan lembut.

"Bakal kangen."

"Weekend kan bisa ketemu."

"Ketemu dimana? Desa kita jauh. Belum lagi kalo banyak tugas."

"Aku samperin."

"Ngga usah janji."

"Aku ngga bilang janji, aku usahain."

Ryujin mengeratkan pelukannya. "Pasti bakal banyak alasan, betah disana, cewek-cewek kelompokmu cantik-cantik."

"Pacarku juga cantik."

"Auww" Haechan meringis karena cubitan Ryujin di perutnya.

"Aku yang harusnya khawatir, siapa tau cowok-cowok di kelompokmu pada naksir kamu kan." ucap Haechan yang masih menyelesaikan tugasnya. "Jelas naksir."

"Siapa? Chenle? Ngga mungkin, dia kan udah jadi anak buahmu yang."

"Aku yang jadi anak buahnya." Haechan menekan keyboard titik dengan keras tanda sudah selesai.

Haechan memegang kedua bahu Ryujin untuk melepaskan pelukannya. "Kenapa? Pengen apa? Makan? Jalan-jalan?" tanya Haechan sambil merapikan helai-helai rambut Ryujin.

Tiba-tiba saja Ryujin memegang pipi Haechan lalu mengecup bibirnya singkat. "Bakal kangen."

Sekarang Haechan ikut menangkup kedua pipi Ryujin. Dia mendekatkan wajahnya hingga bibibrnya menyentuh bibir Ryujin.

Haechan mulai memberikan lumatan lembut di bibir atas dan bawah Ryujin secara bergantian.

Ryujin menjulurkan lidahnya sedikit, menggoda Haechan dengan menyentuh garis bibir bawahnya dengan lidah berulang kali.

Haechan mah nurut saja, mau diapain Ryujin. Asal tidak dianiaya. Seperti saat ini, Ryujin sedang menyesap kuat bibir bawah Haechan.





College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang