25

9.9K 789 125
                                    

Dua hari setelah Ryujin dan Yeji menghubungi Siyeon, mereka bertemu di sebuah cafe. Ryujin dan Yeji sudah tiba ditempat lebih dulu. Siyeon sudah menghubungin kalau sedikit telat.

Yang merencanakan mereka bertemu adalah Yeji. Dia tidak mau dijelaskan lewat telepon, lebih baik secara langsung supaya bisa melihat ekspresinya. Dan sekalian jika ada apa-apa langsung saja baku hantam ditempat. Pikir Yeji.

Memang Siyeon tidak menyebutkan nama Haechan, namun Ryujin tetap ikut karena ada 2 orang yang kata Siyeon ada di foto yang pernah Somi tunjukkan.

Jika salah satunya adalah Jeno, kemungkinan besar satunya lagi kalau bukan Haechan ya tentu saja Jaemin.

Terlihat Siyeon memasuki cafe, jalan ke pojokan ke tempat Ryujin dan Yeji menunggunya.

"Sorry bikin kalian nunggu lama." kata Siyeon sambil duduk didepan mereka.

Yeji dan Ryujin duduk bersebelahan di sofa gabungan, dan depan mereka Siyeon sendiri. Persis seperti orang akan disidang.

"To the point aja sih, gue agak ngga mood." kata Yeji dengan sewot. Dia memang belum mengetahui yang sebenarnya tapi perasaannya udah males aja.

"Pertama yang mau gue tekankan, gue ngga pernah kenal sama Jeno, baru tau nama dia kemarin juga, baru kemarin gue ketemu langsung dengan dia--"

"Ketemu langsung? Kalian pernah berhubungan secara tidak langsung?" Ryujin memotong penjelasan Siyeon.

"Ngga ada sama sekali. Gue kemarin bilang kalo gue ngga asing sama wajahnya, karena Somi pernah nunjukkin foto Jeno ke gue."

Yeji mengangkat tangannya, memberikan tanda agar Siyeon diam dulu. "Tunggu, gimana ceritanya Somi punya foto Jeno?"

"Nah itu..." Siyeon menghela nafas.

"Gimana?" Ryujin tidak sabar. "Dulu lo bilang ditempat magang kalo Somi punya foto pacarnya sama temannya pake kostum bola waktu SMA. Foto Jeno? Sama siapa?"

Yeji juga jadi tidak sabar dan melontarkan pertanyaan juga. "Siapa pacar Somi?"

Siyeon merapatkan bibirnya terlihat ragu.

"Dia bilang anak teknik sini, alumni SMA 7, anak bola. Kebetulan yang cocok dengan 3 ciri-ciri itu ya cowok kita, dan satunya lagi udah nikah."

"Haechan." sahut Siyeon cepat.

Ryujin tiba-tiba merasakan hawa dingin merasuki tubuhnya. Dia bahkan hanya menunjukkan ekspresi datar karena tidak menduga nama pacarnya yang disebut.

Yeji menggoyangkan tubuh Ryujin karena dia mematung. "Jin...hey..."

Siyeon memegang tangan Ryujin, "Jin...dengerin gue.."

Ryujin tersadar langsung berdiri.

"Jin...dengerin lanjutannya dulu." Yeji memengangi tangan Ryujin. Namun dengan kasar dia menghempaskan tangan Yeji lalu berlari keluar.

Yeji juga berdiri untuk menyusul Ryujin namun ditahan Siyeon. "Ji lo tetap disini dengerin gue." kata Siyeon dengan penekanan.

•••••

Ryujin menatap langit, mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Karena saat ini dia sedang dipinggir jalan menunggu ojek online yang sudah dipesannya.

Jarinya sibuk menekan-nekan layar ponselnya. Lalu dia meletakkan ponsel di telinga kananya. Sesekali dia mengelus dadanya sendiri untuk meredakan emosi.

"Chan...dimana?"

"Di kontrakan."

"Ada siapa?"

"Gue sendiri, mau kesini?"

"Iya, boleh?"

"Kenapa pake tanya? Biasanya kan keluar masuk bebas, mau tinggal disini sampe lulus juga ngga masalah."

"Ya udah gue kesana, ini nunggu ojol."

"Ngga bilang gue aja tadi, kan bisa gue jemput."

"Ngga usah, nitip sesuatu?"

"Ngga...lo disini aja udah bikin kenyang hehehe."

"Gue tutup ya.."

"Hati-hati yang."


Tepat saat Ryujin memutus sambungan telponnya dengan Haechan, mobil ojek online menghampirinya. Ryujin segera masuk.

"Ngga mungkin..." gumam Ryujin lirih.

Ryujin benar-benar tidak percaya Haechan selingkuh. Tidak mungkin. Tidak ada perilaku Haechan yang mencurigakan. Tanpa Ryujin tanya pun tiap hari Haechan akan cerita apapun kegiatannya.

Bahkan jika dia sedang tidak ada kegiatan, dia bakal ceritain teman-temannya, atau keluarganya. Seolah memang tidak ada batas rahasia diantara mereka.

Dan juga Haechan itu mahasiswa yang aktif. Memang dia tidak ikut organisasi, tapi dia jadi asdos lab 2 matkul. Jamnya dikampus 8 jam lebih banyak dibanding teman sekelasnya. Jadi sepertinya mustahil dia ada waktu untuk mencari selingkuhan.

Dulu awal-awal kuliah mereka sempat putus pun bukan karena masalah ada cewek atau cowok lain. Tapi murni masalah kuliah yang padat banget, dan mereka berdua belum bisa menyesuaikan. Alhasil mereka jarang komunikasi dan jarang ketemu. Satu ingin video call, satunya udah tidur. Ya gitu aja sampai akhirnya Ryujin minta break.

Tapi sekarang? Darimana Somi bisa mengklaim Haechan sebagai pacarnya? Tidak mungkin ada 2 Haechan dengan ciri-ciri sama persis dengan pacarnya itu.

Sepanjang perjalanan Ryujin memikirkan berbagai kemungkinan. Sampai dia tidak terasa sudah berada didepan kontrakan Haechan.

"Haechaaaaaan..." teriak Ryujin didepan pintu. Dia mencoba setenang mungkin, tidak ingin langsung menghakimi pacarnya.

Haechan membuka pintu. Penampilannya terlihat santai seperti biasanya. Kaos tie dye hitam-biru tua, celana kolor hitam. Rambut sedikit acak-acakan, sudah dipastikan belum mandi.

Haechan langsung memeluk Ryujin dan menggoyang-goyangkan tubuh mungilnya saat ceweknya itu masuk ke dalam.

"Lepas...belum mandi." kata Ryujin memberontak.

Tapi Haechan makin mengeratkan pelukannya. "Kangen." Lalu mengecupi pipi Ryujin berkali-kali.

"Haechan...lepasin."

Haechan tersenyum lalu melepaskan pelukannya, dia ganti menangkup pipi chubby ceweknya itu. Seketika senyumnya hilang saat melihat mata sembab Ryujin. "Nangis? Siapa yang bikin nangis?"

Ryujin cuma menggeleng. Dia menarik tangan Haechan untuk duduk di sofa.

"Lo kenapa Jin? Cerita ke gue."

Ryujin masih menggeleng.

"Ryujin." kata Haechan serius.

"Gue laper...bikinin mie goreng kuah dong hehehe." Ryujin nyengir sampai kelihatan whisker dimplenya.

Haechan menatap Ryujin curiga. Dia yakin ngga mungkin Ryujin kelaparan sampai nangis. Tapi sekarang dia menuruti dulu apa keinginan pacarnya itu, biar lebih tenang.

"Temenin..." ujar Haechan sok manja sambil mengulurkan tangannya.

Ryujin menghela nafas dalam, lalu menerima uluran tangan Haechan.

•••••

Bisa dapat vote 100 dalam 2 jam ngga ya? Kalo bisa langsung up lagi :))

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang