5

17.1K 890 81
                                    

"Halo Jun...yang lain udah pada pulang?"

"Jeno udah, Jaemin belum."

"Ujan ngga disana? Disini deras."

"Sama aja. Pulang jam berapa lo? Gue laper."

"Habis ini, nunggu reda."

"Ngapain? Lo kan bawa mobil."

"Oh iya...lupa..."

Ryujin melirik Haechan lalu geleng-geleng.

"Pesenan gue jangan lupa."

"Beres, ya udah gue pulang."

"Yo! Hati-hati."

"Jadi dari tadi alasan kita ngga pulang gara-gara lo lupa kalo bawa mobil?" tanya Ryujin tidak percaya.

Haechan nyengir sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ayo sekarang aja, ntar makin deres..." ajak Ryujin.

Haechan melepas jaketnya, memegang bahu Ryujin dan menariknya mendekat. Dia gunakan jaketnya sebagai payung untuk berdua.

"Ngaruh?" tanya Ryujin.

"Pengen coba adegan di drama-drama. Deketan sini..." kata Haechan lalu mengajak Ryujin lari kecil bersama menuju mobil.

Begitu masuk ke dalam mobil, Haechan melempar jaketnya yang basah ke belakang. "Dimatiin aja ya ac nya, biar ngga masuk angin."

Ryujin mengangguk sambil memasang seatbeltnya. Dia mengecek ponselnya saat mendengar bunyi notifikasi whatsapp.

"Jaemin nginep di apartemen. Mereka bawa motor tadi keluarnya. Lia yang chat." kata Ryujin memberitahu Haechan.

"Ada Yeji?"

"Besok balik, hari ini ada urusan keluarga."

"Lo nginep kontrakan aja kalo gitu."

"Ngga bawa baju ganti.."

"Ngga usah pake baju lah..."

Ryujin mencubit bahu Haechan. "Mulai..."

"Akh...akh...sorry, baju lo ada di lemari gue. Kayak baru sekali aja tidur sana."

•••••

Saat sampai di depan kontrakan, mereka berdua disambut dengan keadaan gelap gulita. Bisa dipastikan listrik mati, karena rumah tetangga juga pada gelap. Kecuali rumah mereka sendiri yang gelap, berarti Jaemin lupa isi token lagi.

Haechan menyalakan senter hpnya.

"Gue langsung ke kamar ya.." kata Ryujin.

"Bajunya dilemari, pake kaos gue juga ngga papa."

Ryujin menyalakan senter hpnya juga lalu jalan menuju kamar Haechan sendirian.

"Renjuuuuun..." teriak Haechan.

Terdengar suara pintu terbuka. Renjun dan Jeno keluar dari kamar masing-masing ketika mendengar suara Haechan yang menggelegar.

"Bisa ngga sih manggilnya yang normal aja? Gelap, ujan, jangan bikin kaget."

"Nih..." Haechan menyodorkan seafood pesanan Renjun. Segera dia bawa makanannya ke dapur.

"Jaemin ngga pulang, lo udah kunci pagarnya?" tanya Jeno.

"Iya tau, udah gue kunci juga."

"Lo sendirian?" tanya Jeno.

"Ryujin udah di kamar...gue beli 2 porsi, mungkin lo laper." kata Haechan. "Jangan ganggu gue." lanjutnya.

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang