48

7.8K 925 455
                                    

Ryujin keluar kamar dan mendapati Jaemin dan Renjun duduk membungkuk.

"Kalian kenapa?" tanya Ryujin bingung.

Renjun mengusap air matanya tanpa menjawab pertanyaan Ryujin. Melihat itu, Ryujin segera masuk ruangan.

Chenle menggeleng lemah saat bertatapan dengan Ryujin didalam ruangan.

Ryujin berjalan lemah mendekati Haechan. Jeno menepuk pelan pundak Ryujin. "Sorry Jin..."




Ryujin meraih tangan Haechan yang sudah dilipat diatas dadanya. Tangannya terasa sangat dingin. Air mata Ryujin mulai menetes tanpa dia sadari.

Jaemin dan Renjun sekarang ikut masuk ke dalam ruangan. Mereka berempat berdiri berjajar disamping tempat tidur Haechan. Mata mereka terlihat memerah.

"Haechan, sayang" Ryujin membelai rambut Haechan dengan lembut. "Bangun..." ucapnya lirih.

Terdengar isakan dari Renjun lagi.

"Chan...bangun dong, aku masih punya banyak hal yang belum aku omongin. Masih banyak hal yang bisa kita debatkan. Masih banyak hal yang perlu aku pelajari dari kamu."

"HAECHAN!! BANGUN BEGO!" Ryujin tidak mampu menahan emosinya.

"Setelah dia sadar, dia sadar dengan semua kesalahannya, dia nggak bisa nahan dirinya sampai kepalanya terasa sangat sakit. Dia pengen minta maaf sama lo Jin." ucap Jaemin.

"Aku yang harusnya minta maaf sama kamu Chan. Haechan sayang...aku minta maaf, kamu bangun ya..."

"Kamu sering ngajak aku nikah tapi aku ngga pernah jawab, aku mau jawab tapi kamu harus bangun Chan..."

"HAECHAN BANGUN!!!!!"

Ryujin menangis sejadi-jadinya diatas dada Haechan. Tangannya tetap mengepal dan memukul-mukul tubuh Haechan, berharap dia membuka matanya.

"Aku mau nikah sama kamu Chan! Sekarang apa gunanya aku ngomong ini?"

Ryujin masih terisak diatas dada Haechan.

"Aku memang bodoh! Kalo saja aku jawab saat kamu masih ada, hari ini tidak mungkin terjadi."



"Beneran?"

Haechan membuka matanya dengan senyuman lebar.

Ryujin sontak mengangkat kepalanya dan hampir terjatuh karena kaget melihat Haechan tiba-tiba terbangun dan tampak baik-baik saja.

Renjun, Jeno, Jaemin dan Chenle langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah kaget+bingung Ryujin.

"Lo pasti kaget banget kan Jin?" ejek Renjun.

"Tadi itu sangat romantis, wow~" imbuh Jaemin.

"Kalo gue jadi Haechan, sekarangpun gue bisa mati dengan bahagia." Jeno menambahkan.

"Sorry Jin, gue ngikutin rencana mereka doang. Lagian kalian berdua sama-sama keras kepala." kata Chenle.



-flashback-

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang