Saat baru turun dari motor Ryujin langsung berbinar melihat keramaian pasar malam. Terakhir kali dia ke pasar malam bersama mama papa nya saat masih SD.
Refleks Ryujin langsung menarik tangan Haechan menuju stand penjual permen kapas.
"Chan, beli ini ya." kata Ryujin dengan menunjukkan puppy eyes andalannya. Haechan mengangguk, gemas melihat pacarnya yang terlihat sangat gembira.
Setelah membeli permen kapas, Ryujin mulai mengajak Haechan keliling.
"Nanti naik itu ya.." Ryujin menunjuk bianglala. Wajahnya berseri dan antusias.
"He'em.." Haechan tersenyum lalu mengusap rambut Ryujin.
Ryujin ingin belok ke setiap stand makanan namun ditahan Haechan. Bukan pelit, takut kekenyangan aja nantinya.
"Chan...itu boneka monyet yang pake hoodie ungu lucu banget, pengen..." kata Ryujin sambil mengepalkan kedua tangannya gemas.
"Sejak kapan suka boneka?"
Ryujin langsung cemberut. "Ya udah nggak jadi."
"Ayo...ayo, kasian anak kita." kata Haechan sambil menarik tangan Ryujin menuju stand boneka.
"Pak boneka yang itu berapa?" tanya Haechan menunjuk boneka monyet besar yang diinginkan Ryujin.
"Maaf nak, itu tidak dijual." jawab bapak penjual yang langsung membuat Ryujin lesuh.
"Kalo ngga dijual kenapa dipajang pak?" tanya Haechan agak sewot karena melihat wajah berseri pacarnya pudar.
"Itu buat hadiah permainan panahan, kalo bisa mengenai poin 10 sebanyak 8 kali dari 10 kalo kesempatan, boneka itu hadiahnya." jelas bapak penjual.
Haechan sontak membusungkan dada, mengambil busur panah digantungan lalu mengulurkan tangan kanan sambil menggerak-gerakkan jarinya. "Tolong anak panahnya pak."
"Pernah main panahan?" tanya Ryujin.
Bapak penjual memberikan satu anak panah.
"Jaraknya segini doang pak?" tanya Haechan sombong.
Ryujin memukul pundak Haechan. "Jangan songong-songong mukanya, gue yang malu kalo meleset."
"Jarak segini doang kecil banget Jin, dari parkiran juga gue bisa dapat poin 10."
"Songong banget dari tadi, emang bisa?"
"Kalo gue tepat sasaran 10 kali, lo harus turutin semua kemauan gue deal?" tantang Haechan penuh percaya diri.
"Males."
"Ya udah bonekanya ngga jadi." Haechan menurunkan busur panahnya yang sudah siap luncur.
"Iya iyah oke." Ryujin menaikkan tangan Haechan yang pegang busur panah. "Good luck." lanjut Ryujin sambil menepuk pantat Haechan.
Haechan menatap pacarnya yang iseng itu dengan tatapan 'macem-macem nih anak pegang sembarangan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
College Life✔️
Fiksi PenggemarMasih dengan 8 sekawan yang kini tengah memasuki dunia perkuliahan dan jauh dari orang tua. ⚠️jangan baca ff kalo tidak bisa bedakan mana fiksi mana real ⚠️tidak untuk anak dibawah umur✋🏻