11

16.6K 782 104
                                    

Ketika masuk kamar, Haechan disambut dengan pemandangan ceweknya tidur membelakangi pintu dengan tertutup selimut seluruh tubuhnya.

"Jin...lo belum ada bayi kenapa tidur jam segini sih?" tanya Haechan sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ryujin.

"Ryujiii~iiii~iiiiiiin....." sifat manjah Haechan keluar.

"Mandi dulu kek baru tidur..." Haechan mulai putus asa.

"Ngga mau, makin bahaya kalo mandi disini." Ryujin akhirnya menjawab.

Haechan mendengus kesal, "Sekarang gue keluar, mandi di kamar mandi luar, lo mandi disini, kunci aja dari dalam kalo takut ada penyusup."

"Bener ya?" tanya Ryujin sambil membuka selimut yang menutup kepalanya.

"Hmmm" Haechan berdiri lalu mengambil pakaian ganti di lemari.

Ryujin juga ikut mengambil kaos gantinya yang ada dilemari Haechan.

"Cepetan keluar..." kata Ryujin sambil mendorong punggung Haechan sampai ke pintu.

"Kalo udah jadi bini gue, lo nolak kayak gini, hmmm...liat aja..." ancam Haechan.

Ryujin cuma membalasnya dengan memanyunkan bibir mengejek. Dia benar-benar mengunci pintu kamar dari dalam.

15 menit berlalu, Ryujin sudah selesai mandi. Dia tidak jadi memakai kaosnya sendiri, tapi ganti dengan memakai kaos Haechan yang oversize biar tidak perlu pakai celana tidur lagi.

Setengah jam Ryujin menunggu Haechan, tapi tidak kunjung masuk. Akhirnya Ryujin keluar kamar mau memanggil Haechan, karena merasa bersalah.

"Oh gitu? Enak makannya? Ditungguin setengah jam ngga muncul, malah makan disini." omel Ryujin saat tau Haechan sedang makan fuyunghai+nasi dengan Renjun.

"...Ngapain nunggu? Ngga jadi tidur?"

"Huh sebel!" Ryujin menghentakkan kakinya lalu balik ke kamar.

Haechan tidak langsung mengejar Ryujin. Dia habiskan dulu makanannya. Udah terlanjur ngambek mau diapain lagi. Masa udah kena ngambek, makanan ngga habis, rugi 2x dong. Pikir Haechan.

Sesuai dugaan Haechan, Ryujin sudah berbaring dikasur. Tapi dia tau ceweknya belum tidur, kakinya masih digesek-gesekkan dikasur. Kebiasaan Ryujin. Tidak lupa dia mengunci pintu kamar.

"Ngambeknya dalam rangka apa ini?" tanya Haechan mendekat.

"Tau..."

"Katanya ngantuk yaudah tidur, ngapain nungguin gue, ngga ada yang nyuruh nunggu juga." Haechan ngedumel.

Haechan mengeluarkan kondom yang dibelinya dari Jeno dari dalam laci meja sebelah kasur. "Seminggu lagi kadaluarsa, tau gitu gue beliin sushi aja, makan sampe kenyang." kata Haechan lalu menggeletakkan kondom itu diatas meja.

Ryujin tidak membalas sama sekali omongan Haechan. Dia cuma kedip-kedip memandang lampu jalanan karena gorden utama jendela masih terbuka, cuma tertutup lapisan tipis terawang.

Haechan membaringkan dirinya langsung membelakangi Ryujin. Sebenarnya dia belum ngantuk, apalagi baru selesai makan.


"Mau apa?" tanya Haechan saat merasakan tangan Ryujin meraba-raba tubuhnya.

Ryujin menciumi tengkuk Haechan yang terekspos. Tangan Ryujin menelusup masuk kedalam kaos Haechan, meraba perut hingga dada bidangnya.

Tidak ada respon dari Haechan. Bukan tidak ada, tapi dia menahan. Gengsi dong habis ngambek masa langsung mendesah. Batin Haechan.

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang