50

9.7K 935 256
                                    

Setelah semua kegiatannya selesai, habis maghrib Ryujin langsung berangkat ke tempat Haechan karena malam ini Johnny dan Jennie tidak bisa menginap lantaran ada kerjaan diluar kota.

Sekarang Ryujin sendirian menemani Haechan sendirian di rumah sakit. Jeno, Yeji, Renjun dan Shuhua baru akan ke rumah sakit besok pagi.

"Permisi Mas Haechan, makan malamnya." Seorang perawat wanita masuk kedalam ruangan Haechan, langsung menaruh di meja sofa karena saat ini Haechan dan Ryujin sedang duduk santai sambil nonton TV.

"Terima kasih sus" kata Haechan dan Ryujin hampir bersamaan.

"Apa ada keluhan?"

"Tidak ada sus, sudah baik-baik saja semuanya." jawab Haechan. "Ini perbannya sudah boleh dibuka?" lanjut Haechan sambil memegang perban berplester di pojok dahinya.

"Bisa, saya bantu lepas." balas perawat itu yang langsung menghampiri Haechan namun Haechan mengeluarkan gesture tangan untuk berhenti.

Haechan nyengir, "Nanti saja saya lepas sendiri."

"Oh iya boleh, kalo gitu saya permisi Mas, Mbak." pamit perawat lalu keluar ruangan.

Ryujin turun untuk duduk dilantai lalu membuka plastic wrap makanannya Haechan. "Kenapa ngga mau dibukain? Kan bisa sekalian diperiksa."

"Kamu aja yang buka." jawab Haechan

"Ok, aku tarik gradak langsung." balas Ryujin tanpa memperhatikan Haechan.

Haechan refleks mundur karena ngeri. Ryujin melihat pergerakan Haechan, langsung menoleh.

"Ngapain mundur-mundur, sini.." Ryujin mengangkat sendok penuh nasi. "Salah sendiri siapa yang minta."

"Lauknya.."

"Ini dulu, aaa..."

Haechan menerima suapan dari Ryujin. "Lla..wuuk.." ucap Haechan dengan mulut penuh nasi.

Ryujin tidak langsung memberikan irisan ayam saja, tapi dia menambahkan nasi lagi.

"Aaaa" ucap Ryujin seperti ibu yang menyuapi anaknya.

Haechan buru-buru nelan makanannya. "Kamu ngga makan?" Lalu menerima kembali suapan Ryujin.

"Udah makan burger dijalan tadi."

"A..mu makwan ini aja.."

"Habisin dulu dong baru ngomong.."

Haechan langsung menelan makanannya. "Kamu makan ini aja, aku ngga nafsu makanan kayak gini."

"Kamu yang sakit aja ngga nafsu apalagi aku yang sehat."

"Aku beli makanan luar ya? Kan ngga sakit aneh-aneh, bosen menu kayak gini."

"Tapi nanti perawatnya marah ngga dihabisin."

"Engga, ya yaa..." rengek Haechan.

Ryujin mengambil hpnya di sofa, "ya udah apa?"

"Richeese fire chicken.." jawab Haechan antusian tapi langsung mendapat death glare dari Ryujin.

Ryujin menaruh hpnya kembali, lalu menyendok lagi makanan didepannya. "Ngga usah aneh-aneh, habisin ini aja."

Melihat kepala Ryujin yang udah mulai muncul tanduknya, Haechan akhirnya pasrah menghabiskan makanan dari rumah sakit.

Setelah Ryujin menaruh tempat makanan diluar ruangan, dia melihat Haechan sudah duduk dipinggir tempat tidur.

"Heh! Mau ngapain?"

"Tidur yang, ngantuk." jawab Haechan sambil mengangkat kaki kirinya yang di gips ke atas kasur.

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang