31

11.5K 801 167
                                    

Turun dari bianglala, Ryujin dan Haechan kembali keliling pasar malam. Tidak sedikit stand jajanan yang didatangi Ryujin. Haechan menawarinya untuk naik wahana yang lain tapi dia lebih memilih mengisi perut.

"Ngga capek Jin?" tanya Haechan yang melihat Ryujin masih sangat bersemangat padahal mereka sudah disana hampir 2 jam.

"Engga...lo lapar? Ayo makan deh, gue juga lapar." jawab Ryujin sambil memegang perutnya.

Haechan tersentak kaget. "Gila lo makan jajanan segitu banyak masih bilang lapar?"

"Ya gue lapaaar...terus gimana? Ngga boleh?"

"Lo beneran hidup sendiri kan? Ngga ada makhluk hidup lainnya?" Mata Haechan tertuju ke perut Ryujin.

Satu jitakan mendarat dikepala Haechan.

Haechan tertawa melihat respon Ryujin. "Iya iya sayang...ayo makan...mau beli apa?"

"Apa ajalah, didepan situ banyak pkl."

Saat jalan balik ke parkiran, Haechan mampir ke tempat panahan tadi untuk minta kantong plastik besar. Untuk apalagi kalo bukan mengantongi si Tuk. Haechan ngga mau boneka itu jadi yang ketiga diantara dia dan Ryujin.

Ryujin menatap Haechan malas karena menekan-nekan bonekanya agar masuk kedalam kantong plastik.

"Kalo dia ngga bisa balik ke bentuk semula, gue marah!"

"Uuuh tayang...gimana sih kalo marah?" goda Haechan lalu mengaitkan plastik isi boneka itu di pengait motor.

Tidak peduli godaan Haechan, Ryujin langsung naik ke jok belakang vespa yang otomatis membuat motornya jungkit ke belakang karena Haechan belum naik.

Beruntung Haechan punya gerak refleks yang cepat, langsung saja tangan kirinya memegang grip motor dan tangan kanannya menahan punggung Ryujin.

Ryujin mengelus dadanya karena kaget juga. "Huuuf...untung ngga jatuh." ucapnya polos.

"Marah sih marah, tapi ngga usah bahayain diri sendiri...eeuh gua jewer lu..." kata Haechan dilanjut dengan memberikan sentilan di dahi Ryujin.

Bukannya balik marah, Ryujin malah tersenyum meringis memperlihatkan barisan giginya.

"Mundur.."

"Ngga mau."

"Mundur dulu.."

"Nye nye nye" ejek Ryujin memainkan bibirnya, lalu geser munduran.



Haechan melajukan motornya pelan sekali karena sambil melihat satu per satu stand pkl.

"Jin...tentukan pilihan lo sekarang."

"Apaan?"

"Nikah sama gue atau turun motor."

Kerandoman Haechan dihadiahi Ryujin tampolan di helmnya.

"Sakit Jin sakit! Jangan pake tenaga dalam napa.."

"Bodo! Berhenti."

"Yaah...jangan marah."

"Makan Chan gue mau makan fuyunghai."

College Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang