Chapter 4

1.2K 118 8
                                    




Mempertahankan atau melepaskan?

Kedua pilihan itu tidak semudah membalik telapak tangan, tapi terkadang mempertahankan tidak selamanya bisa membahagiakan dan melepaskan juga belum tentu menyakitkan.Hidup adalah pilihan kan






Xiao Zhan membuka jendela hingga cahaya matahari mulai masuk memenuhi ruangan. Xiao Zhan menggeleng kecil menatap sang pemilik kamar yang masih tertidur nyenyak di balik selimut tebalnya.

Dengan gerakan perlahan Xiao Zhan duduk di tepi tempat tidur. Xiao Zhan tersenyum menatap sosok yang masih tertidur lelap itu, tangannya terulur menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah tampan dan imut itu.

"Sayang, ayo bangun," ujar Xiao Zhan lembut. "Sudah pagi."

Sosok tampan dan imut itu menggeliat kecil, perlahan membuka matanya kemudian mengerjapkannya dengan lucu khas bangun tidur.

"Selamat pagi, sayang," ujar Xiao Zhan tersenyum sembari mengusap lembut kepala sosok itu.

"Selamat pagi, Papa," sahut sosok imut itu balas tersenyum.

"Ayo cepat bangun atau kau akan terlambat ke sekolah."

"Baik, Papa."

"Fan Xing mau sarapan apa hari ini?"

"Fan Xing mau makan roti goreng kornet keju."

"Baiklah," ujar Xiao Zhan seraya tersenyum. "Cepatlah mandi. Papa akan menyiapkan sarapan."

"Hn."

Sosok tampan dan imut itu pun turun dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi. Xiao Zhan hanya tersenyum saat melihat sosok itu menghilang ke dalam kamar mandi.

Xiao Zhan bangkit kemudian melangkah keluar kamar. Dia langsung melangkah menuju dapur dan mulai menyiapkan sarapan sesuai keinginan sosok tampan dan imut itu.

"Sedang membuat apa, Kak?"

Xiao Zhan yang sedang asyik menyiapkan sarapan merasa sedikit terkejut dan menoleh ke arah asal suara. Xiao Zhan tersenyum lalu kembali sibuk dengan kegiatannya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Membuatkan sarapan dan bekal untuk Fan Xing," jawab Xiao Zhan. "Kau mau sarapan apa?"

"Aku ingin roti panggang saja."

"Baiklah."

Sosok tampan dan imut bernama Fan Xing tampak melangkah memasuki dapur dan langsung duduk di samping Yu Bin. Dan tak lama kemudian Xiao Zhan pun datang dengan membawa makanan lalu meletakkannya di atas meja makan.

Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang