Selamat siang
Sudah pada maksi?
Entah knp aq pingin bikin sad ending dcerita q kali ini 😅
Tolong jgn d buli y klo beneran jd sad ending 🙏😆
Oce selamat melanjutkan aktifitas temen2
Selamat Membaca
^_^
Brak!!
Wang Yibo membanti pintu kamarnya. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan kekesalan dan rasa cemburunya. Karena sejak Haoxuan datang sore tadi, kekasih manisnya di monopoli terus oleh pemuda berwajah tampan dengan lesung pipi itu.
Yang membuatnya semakin kesal adalah kekasih manisnya itu selalu menuruti apa pun kemauan adik angkatnya itu, membuat dirinya merasa diabakan.
Bug!!
Wang Yibo memukul tembok kamarnya dengan keras membuat tangannya terluka. Wajahnya terlihat mengeras karena menahan kesal.
Ceklek
Tiba-tiba pintu kamar Wang Yibo di buka dari luar. Xiao Zhan dengan hati-hati melangkah mendekati Wang Yibo.
"Yibo."
"Keluar!" bentak Wang Yibo penuh amarah. "Cepat keluar sebelum aku marah padamu!"
"Apa kau marah karena sore ini aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan Xuan Xuan?"
"....."
"Yibo... Kau tahu dia adalah adik angkatku. Dan kau juga tahu aku berhutang budi padanya," ujar Xiao Zhan. "Jika tidak ada dia saat itu, mungkin aku dan Fan Xing sudah tidak ada di dunia ini."
"...."
"Apa kau tahu bagaimana pandangan orang-orang saat melihatku yang pada saat itu tengah mendandung Fan Xing?" tanya Xiao Zhan dengan nada lirih. "Mereka memandangku dengan pandangan aneh dan jijik. Bahkan aku kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal. Tak ada satu pun yang mau menyewakan atau menjual rumah padaku karena kondisiku yang menurut mereka aneh. Mereka juga tidak mau menjual barang-barang padaku maupun Yu Bin."
"Beruntung Haoxuan muncul. Dia menyewa sebuah rumah untuk kami tinggali," lanjut Xiao Zhan. "Selama aku hamil, Haoxuan lah yang mengurus semua kebutuhan kami. Dia bahkan mengambil cuti kuliah demi membantuku. Seminggu sekali dia keluar kota untuk membelikan kebutuhanku dan anak dalam perutku."
"Apa kau juga tahu dia pernah mengamuk di rumah sakit tempat aku melahirkan?" tanya Xiao Zhan lagi pada Wang Yibo. "Dia mengamuk karena tidak ada dokter yang mau membantu operasiku. Akhirnya dia sendiri yang mengoperasiku dengan dibantu oleh perawat-perawat yang merasa kasihan dengan kondisiku...."
Grep!!
Wang Yibo tiba-tiba memeluk tubuh Xiao Zhan dengan erat. Matanya memerah menahan tangis, wajah garang yang sejak tadi diperlihatkannya kini telah menghilang. Hatinya merasa bersalah dan sakit saat mendengarkan kisah kekasihnya saat sedang mengandung putra mereka.
"Cukup! Jangan lanjutkan lagi!" ujar Wang Yibo masih memeluk Xiao Zhan dengan erat. "Maafkan aku, Zhan Zhan. Maafkan aku yang tidak bisa menjaga dan melindungimu saat kau membutuhkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasíaXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...