Chapter 8

1K 106 20
                                    


Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Walau saat ini adalah hari Minggu, namun Wang Yibo telah terlihat berpakaian rapi dan siap untuk pergi.

Ji Li dan Xiao Zhan tampak tengah menunggu di ruang tamu. Mereka siap menemani Wang Yibo kemana pun.

"Kita berangkat." ujar Wang Yibo.

"Baik." sahut Ji Li, sementara Xiao Zhan hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka pun melangkah pergi meninggalkan kamar hotel. Dengan Wang Yibo berada di depan, mereka berjalan menuju lift. Ji Li segera menekan tombol di samping lift, dan tak lama lift pun terbuka. Mereka bertiga pun memasuki lift tersebut.

Xiao Zhan berdiri di samping Wang Yibo, sedangkan Ji Li berdiri di belakang dengan seseorang yang memang sudah ada dalam lift saat mereka masuk.

"Tiba-tiba saja dia memutuskan untuk tinggal sepuluh hari lagi. Apa ini karena pekerjaan, atau ada hal lain?" pikir Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang sedang sibuk dengan pikirannya tak menyadari kalau pria tampan disampingnya tengah diam-diam memperhatikan dirinya.

"Zhan Zhan... Kenapa kau seperti ingin menjaga jarak dariku?" batin Wang Yibo sambil terus memperhatikan pria manis disampingnya. "Apa yang sebenarnya sedang kau sembunyikan dariku? Apakah perasaanmu terhadapku sudah berubah?"

Tiba-tiba pintu lift terbuka dan tampak beberapa orang berdiri di depan pintu lift. Rombongan itu pun masuk ke dalam lift membuat ruangan dalam lift menjadi sedikit sesak.

Diantara rombongan itu ada salah seorang yang berbadan sedikit lebih besar dan membawa koper yang lumayan besar juga. Keadaan lift yang penuh sesak itu membuat orang-orang harus saling merapatkan diri. Dan tak pelak hal itu tentu juga membuat Xiao Zhan dan Wang Yibo harus saling merapatkan diri.

Wang Yibo tersenyum kecil saat tubuh Xiao Zhan terpaksa harus merapat pada tubuhnya. Diam-diam Wang Yibo melingkarkan tangannya pada pinggang ramping milik Xiao Zhan. Xiao Zhan yang menyadari akan hal itu hanya bisa melirik ke arah Wang Yibo tanpa bisa memprotes.


===***===


Di dalam ruang auditorium terdengar suara seorang fotografer sedang memberi arahan pada modelnya.

"Ya, itu benar!" ujar sang fotografer. "Lihat kemari!"

Klik klik

Terlihat sang fotografer tengah asyik memotret seorang bocah laki-laki yang menjadi modelnya saat ini. Bocah itu tersenyum manis ke arah kamera. Bocah berwajah tampan sekaligus manis itu berpose mengikuti arahan sang fotografer.

"Bagus! Sangat bagus!" seru sang fotografer. "Ya senyum seperti itu!"

Di saat semua mata tengah tertuju pada bocah menggemaskan itu, terdengar suara langkah memasuki ruangan auditorium.

"Ahh! Anda sudah sampai!" ujar salah satu pegawai, Pak Iwasaki.

"Hn," sahut Wang Yibo datar tanpa ekspresi.

Pak Iwasaki kemudian mengajak bocah yang menjadi model itu ke depan Wang Yibo. Mata Wang Yibo pun langsung terpaku pada bocah laki-laki itu.

"Anak itu!" gumam Wang Yibo terkejut.

"Tuan, inilah anak yang pernah saya bicarakan sebelumnya," ujar Pak Iwasaki dengan penuh semangat. "Bagaimana menurut Anda?"

"Tidak buruk." ujar Wang Yibo pura-pura tidak tertarik.

Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang