Chapter 34

650 68 26
                                    





"Baiklah. Ayo kita susul mereka," ujar Xiao Zhan sembari tersenyum manis pada Wang Yibo.

Xiao Zhan pun melangkah ke dalam ruang keluarga dengan di dampingi oleh Wang Yibo.

Rupanya Ji Li benar-benar telah mengatur semuanya. Fan Xing da Guo Cheng duduk di antara Haoxuan dan Yu Bin. Mereka duduk di sofa panjang. Sedangkan Tuan Xiao duduk di sofa tunggal di samping Yu Bin.

"Apa bisa saya nyalakan sekarang, Tuan?" tanya Ji Li pada Wang Yibo yang kini telah duduk di sofa pendek bersama Xiao Zhan.

"Hn," jawab Wang Yibo mengangguk.

Ji Li kemudian menyalakan laptop dan proyektor yang telah disiapkannya. Tak lama kemudian dari proyektor mulai menampilkan gambar pada dinding di hadapan mereka.

Di dinding itu kini tampak bagaimana Xiao Zhan mulai mengerang kesakitan karena mengalami kontraksi. Seorang dokter sedang memeriksa keadaan Xiao Zhan yang direbahkan pada meja operasi, sedangkan beberapa perawat menyiapkan peralatan operasi.

Tak lama setelah perawat memberikan suntikan anastesi epidural, mereka mulai melakukan operasi pada Xiao Zhan. Terlihat dokter mulai membuat sayatan pada perut dan rahim Xiao Zhan. Sekitar sepuluh menit kemudian dokter terlihat menarik keluar bayi dari rahim Xiao Zhan. Pada saat dokter menarik keluar bayi tersebut, Xiao Zhan tampak mengerang kesakitan.

Saat melihat proses operasi tersebut seluruh orang yang ada di ruang keluarga tampak tegang. Tuan Xiao melihatnya tanpa berkedip sedikit pun dan tanpa sadar tangannya saling meremat karena tegang. Sedangkan Guo Cheng menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya namun diam-diam mengintip dari sela-sela jarinya. Walaupun Fan Xing sudah pernah melihat rekaman tersebut, tetap saja dia merasa tegang saat melihat kembali rekaman itu.

Diantara semua yang hadir di ruang keluarga itu hanya Yu Bin yang terlihat tenang dan tanpa ekspresi. Dia bahkan mencoba menenangkan Fan Xing dengan menepuk-nepuk bahunya.

Raut wajah Wang Yibo tak kalah tegangnya dengan Tuan Xiao. Hatinya kini tengah diliputi perasaan marah dan sedih. Dia marah karena seandainya saja sepuluh tahun yang lalu dia bisa mempertahankan dan membawa pergi Xiao Zhan dari kediaman keluarga Xiao, maka Xiao Zhan tidak akan berjuang seorang diri. Dia sedih karena di saat Xiao Zhan sedang berjuang antara hidup dan mati dirinya tidak berada di sampingnya.

Rekaman tersebut diakhiri dengan dokter yang sedang menutup sayatan pada rahim dan perut dengan jahitan. Namun pada saat proses penjahitan itu, Xiao Zhan sudah dalam kondisi pingsan setelah sempat melihat dan mencium bayi mungilnya.

Ji Li mematikan proyektor dan laptopnya, kemudian menyerahkan flashdisk berisi rekaman proses melahirkan pada Fan Xing. Fan Xing menerimanya sembari berusaha tersenyum, namun wajahnya terlihat basah oleh air mata.

"Yibo!"

Xiao Zhan terkejut saat melihat mata Wang Yibo yang memerah karena menahan tangis.

"Nah, Paman. Setelah melihat rekaman itu, apa Paman masih tidak percaya bahwa Fan Xing memang lahir dari rahim Kak Zhanie?" tanya Haoxuan.

Tuan Xiao hanya diam mendengar pertanyaan Haoxuan. Dia masih shock setelah mengetahui bahwa putra satu-satunya ternyata memiliki ke istimewaan seperti itu. Dia sebenarnya masih belum bisa percaya bahwa putranya ternyata bisa mengandung dan melahirkan. Namun bukti yang baru saja dilihatnya membuatnya mau tidak mau harus percaya.

"Ayah..." panggil Xiao Zhan hati-hati.

Tuan Xiao menoleh ke arah Xiao Zhan. Ditatapnya putranya yang berdiri tak jauh darinya. Perlahan Tuan Xiao mendekati Xiao Zhan dan berdiri di hadapannya. Perlahan dengan tangan gemetar, Tuan Xiao menyentuh wajah putranya.

Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang