Chapter 26

695 72 9
                                    

Pagi itu Fan Xing dan Guo Cheng tampak duduk dengan tenang mendengarkan penjelasan dari seorang wanita muda.

Wanita muda itu adalah guru yang memang sengaja dipekerjakan untuk mengajari Fan Xing agar tidak tertinggal dengan pelajaran di sekolahnya nanti.

Seharusnya Guo Cheng tetap masuk sekolah seperti biasanya, namun gadis kecil itu merengek dan memaksa ingin belajar di rumah saja bersama Fan Xing.

Awalnya Guo Cheng bisa duduk tenang mendengarkan pelajaran. Namun beberapa menit kemudian bocah berusia delapan tahun itu mulai merasa bosan.

Guo Cheng mengambil sebuah kertas dan pensil. Tangan kecilnya mulai menari-nari di atas kertas, dan tak lama kemudian tangan kecil itu berhenti.

"Kak Fan Xing!" panggil Guo Cheng dengan suara pelan. "Coba lihat ini."

Fan Xing menoleh ke arah gadis kecil di sampingnya.

"Bagus tidak?" tanya Guo Cheng memperlihatkan hasil gambar buatannya.

"Hn." Fan Xing hanya menjawab dengan anggukan pelan lalu kembali fokus pada pelajarannya.

"Kok cuma 'Hn' sih!" protes Guo Cheng yang tidak puas dengan jawaban Fan Xing.

Fan Xing mencoba tidak mempedulikan gadis kecil disampingnya dan fokus pada pelajarannya. Namun gadis kecil itu terus berusaha mencari perhatiannya.

"Guo Cheng, diamlah!" ujar Fan Xing mulai kesal namun dengan suara pelan.

"Aku bosan, Kak," keluh Guo Cheng memasang wajah cemberut dan memajukan bibirnya ke depan. "Gurunya membosankan."

"Kalau kau bosan pergilah bermain di luar," ujar Fan Xing.

"Tidak mau!" sahut Guo Cheng mulai merajuk. "Aku tidak mau bermain sendirian. Kak, ayo temani aku bermain."

"Tidak bisa. Aku sedang belajar," tolak Fan Xing.

"Ayolah, Kak," Guo Cheng mulai merengek sambil menggoyang-goyangkan lengan Fan Xing.

Fan Xing menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.

"Begini saja. Pergilah ke dapur dan mintalah es krim, lalu tunggu aku disana. Setelah pelajaran selesai, aku akan menemanimu bermain sampai kau puas," ujar Fan Xing berusaha membujuk gadis kecil berwajah manis itu. "Bagaimana?"

"Baiklah," jawab Guo Cheng setelah beberapa saat berpikir. "Aku akan menunggu Kakak di dapur."

"Anak pintar," puji Fan Xing.

Guo Cheng pun berdiri lalu berlari keluar ruangan sambil berteriak, "Bibi aku minta es kriiiiiimm!!"


===***===


Di sebuah mansion mewah di kediaman keluarga Xiao. Tampak seorang pria berpakaian serba hitam memasuki ruang kerja Tuan Xiao.

"Tuan, kita akhirnya mendapatkan berita tentang Tuan Muda," ujar pria berpakaian serba hitam itu. "Foto ini ditemukan ditempat fotografer internasional rahasia."

Pria itu menyerahkan beberapa lembar foto pada Tuan Xiao.

Tuan Xiao memeriksa satu per satu foto itu. Dalam lembaran-lembaran foto itu tampak jelas wajah Xiao Zhan.

"Meskipun dia telah menghapus foto-foto ini kurang dari dua puluh menit setelah di upload,  tapi ini masih terdeteksi di database." Pria itu melanjutkan laporannya. "Dan menurut informasi yang kami dapat, saat ini Tuan Muda berada di Jepang."

"......"

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa Tuan Muda sempat bekerja di sebuah hotel sebagai Kepala Keamanan Hotel."

Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang