"Papa?"
Fang Xin yang sejak tadi menunggu di ruang tunggu terkejut melihat kondisi Papanya yang berantakan dan basah. Fan Xing langsung berlari menghampiri Papanya dengan wajah bingung dan cemas.
"Papa kenapa?" tanya Fan Xing. "Kenapa pakaian Papa basah begini?"
"Emm... Sebenarnya itu karena..." Xiao Zhan bingung tak tahu harus menjawab apa. "Ah apa kau lapar? Ayo papa akan membawamu makan di luar."
"Papa. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Fan Xing menatap tajam Papanya. "Pasti ada masalah lagi!"
"Tidak! Tidak ada masalah apa-apa!" jawab Xiao Zhan cepat. "Hanya saja tadi keran air di kamar presidensial rusak. Papa hanya coba memperbaikinya."
"Itu kan bukan tugas Papa," ujar Fan Xing. "Kenapa tidak panggil tukang servis saja?"
"Iya kau benar. Karena panik Papa tidak berpikir kesana hehehe..."
"Papa panik?" batin Fan Xing heran. "Apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Papa bisa panik? Selama ini Papa selalu bersikap tenang dalam menghadapi apa pun."
"Kau tunggu di sini sebentar ya. Papa akan mengganti baju dulu, setelah itu kita pergi makan."
"Hn." Fan Xing menganggukkan kepalanya.
Xiao Zhan segera menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya yang basah dengan yang kering. Dia sengaja selalu menyiapkan baju ganti di ruang kerjanya untuk berjaga-jaga bila ada kejadian seperti saat ini.
"Aku harus segera menyelesaikan permainan ini lalu menghilang," batin Xiao Zhan sambil mengenakan baju kerjanya yang kering. "Sangat disayangkan Fan Xing baru saja menyesuaikan diri di sini. Maafkan papa, kita terpaksa harus pergi lagi."
===***===
Xiao Zhan dan Fan Xing baru saja keluar dari dalam lift dan hendak menuju lobby dimana Yu Bin sudah menunggu. Mereka bermaksud untuk pergi makan malam sebelum pulang ke rumah.
"Paman Yu Bin!" seru Fan Xing riang seraya berlari ke arah Yu Bin.
Yu Bin hanya tersenyum melihat putra kesayangan kakak angkatnya itu berlari dengan riang ke arahnya. Bocah itu langsung memeluk dirinya saat tiba didepannya.
"Paman Yu Bin, aku berhasil lolos audisi!" ujar Fan Xing riang.
"Aku sudah menduganya," ujar Yu Bin sembari tersenyum. "Keponakan tampan ku ini pasti akan lolos audisi dengan mudah."
"Sudah lama menunggu?" tanya Xiao Zhan setelah berada di dekat Yu Bin dan Fan Xing.
"Tidak. Aku juga baru datang," jawab Yu Bin. "Mau makan malam dimana kita?"
"Hmm... Sayang, kau mau makan apa malam ini?" tanya Xiao Zhan pada putra kesayangannya.
"Aku ingin makan steak daging buatan Paman Cao," jawab Fan Xing sembari tersenyum.
"Kenapa harus buatan dia sih?" batin Xiao Zhan. "Bagaimana kalau kita makan steak daging di restoran lain?"
"Benar, Fan Xing. Ku dengar ada restoran yang baru buka, dan katanya steak daging disana enak." sahut Yu Bin saat melihat Xiao Zhan melirik ke arahnya seolah minta dukungan.
"Tapi aku ingin steak buatan Paman Cao." ujar Fang Xin mulai merajuk.
"Ini kan masih jam kerjanya Paman Cao," ujar Xiao Zhan. "Lain kali saja kita makan masakan Paman Cao. Tunggu saat dia libur. Oke?"
Di saat Xiao Zhan dan Yu Bin tengah membujuk Fan Xing supaya mau makan di tempat lain, seseorang datang mendekati mereka.
"Selamat sore, Tuan Sean."
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasíaXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...