Xiao Zhan duduk termenung di dalam ruang kerjanya. Hati dan pikirannya benar-benar kacau saat ini setelah mendengar perkataan Wang Yibo yang ternyata telah mengetahui rahasia terbesarnya selama ini.
Wang Yibo telah mengetahui identitas Fan Xing yang sebenarnya. Bertahun-tahun Xiao Zhan menyembunyikan fakta bahwa dirinya yang telah mengandung dan melahirkan Fan Xing. Dia sengaja melakukan hal itu agar kelak Fan Xing tidak dipermalukan dan di ejek oleh teman-temannya yang mengatakan bahwa mamanya ternyata seorang pria.
"Maafkan papa, Fan Xing. Papa terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa mama mu sudah meninggal dunia," batin Xiao Zhan sedih. "Papa tak ingin nantinya kau diejek oleh teman-teman dan orang sekitarmu."
"Setelah kembali dari pemotretan aku akan membawa Fan Xing dan Yu Bin pergi dari sini. Kami sudah terlalu lama tinggal di sini, jika tinggal lebih lama lagi di sini aku takut cepat atau lambat mereka akan menemukan kami."
Xiao Zhan membuka laci meja kerjanya. Dia lalu mengeluarkan sebuah buku tabungan dari dalam laci. Untuk beberapa saat Xiao Zhan memandangi buku tabungan yang ada di tangannya.
"Baru saja nyaman hidup di sini... Kenapa kau harus ke sini dan mencari kami?" keluh Xiao Zhan. "Sangat sulit mencari sekolah yang cocok dengan Fan Xing."
"Sean Sean, apa kau tidak apa-apa?"
Xiao Zhan tampak terkejut lalu menoleh ke arah si penanya. Dilihatnya Cao Yu Chen telah berdiri di sampingnya, menatap dirinya dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
"Apa si brengsek itu membuat masalah lagi denganmu?" tanya Cao Yu Chen lagi.
"Tidak," jawab Xiao Zhan sembari berusaha tersenyum.
"Sebenarnya... saat aku membicarakan masalah pakaian..."
"Aku tahu kau mencoba membantuku."
Xiao Zhan berdiri kemudian melangkah mendekati sebuah lemari tempat dimana dia menyimpan pakaian gantinya. Dia membuka lemari itu dan mengeluarkan sebuah jaket berwarna cokelat muda.
"Dan kau punya jaket yang cukup mahal," ujar Xiao Zhan seraya menyerahkan jaket itu pada Cao Yu Chen. "Lain kali jangan menaruhnya di sembarang tempat."
Cao Yu Chen menerima jaket itu, memandanginya beberapa saat. Entah mengapa ada perasaan sedih menyerang dirinya. Dia kemudian memandang ke arah Xiao Zhan.
"Sean Sean, kenapa kita tidak melakukannya sungguhan sebentar?" tanya Cao Yu Chen. "Bagaimana menurutmu?"
"Lebih baik tidak," ujar Xiao Zhan sembari tertawa dan mengibas-ngibaskan tangannya. "Aku tidak mau diburu lalu dibunuh oleh para fans mu."
"....."
Cao Yu Chen memandang Xiao Zhan dengan tatapan sendu. Tiba-tiba matanya tertuju pada buku tabungan milik Xiao Zhan yang tergeletak di atas meja kerjanya.
"Sean Sean... Apa kau sedang ada masalah keuangan?"
"Hn?"
Xiao Zhan tidak mengerti dengan pertanyaan Cao Yu Chen, kemudian mengikuti arah pandangan mata Cao Yu Chen. Xiao Zhan buru-buru mengambil buku tabungannya lalu memasukkannya kembali ke dalam laci meja kerjanya.
"Aku tidak sedang ada masalah keuangan. Aku hanya berencana ingin mengajak Fan Xing liburan ke tempat-tempat yang menarik," ujar Xiao Zhan berbohong. "Tadi aku sedang mengecek isi buku tabunganku."
"Kemana kalian akan pergi liburan?"
"Aku belum tahu. Setelah pemotretan selesai baru aku akan memikirkan kemana kami akan pergi berlibur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasiXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...