Fan Xing dan Guo Cheng tampak asyik bermain lempar bola di tepi pantai. Sementara Yu Bin hanya duduk sambil tetap mengawasi kedua bocah itu.
"Kak Fan Xing tangkap!" teriak Guo Cheng seraya melempar bola ke arah Fan Xing.
Dengan lincah Fan Xing menangkap bola, lalu melempar kembali ke arah Guo Cheng. Gadis kecil itu dengan riangnya berlari ke arah bola.
Karena terlalu fokus melihat ke arah bola sehingga Guo Cheng tidak melihat keadaan di depannya. Gadis kecil itu tidak melihat ada batu yang menyembul dari dalam pasir.
Bruk
Kaki Guo Cheng terantuk batu membuatnya jatuh tersungkur. Guo Cheng merasakan nyeri pada pergelangan kakinya saat mencoba berdiri hingga membuatnya kembali terduduk.
Fan Xing yang melihat itu pun langsung berlari menghampiri.
"Cheng Cheng!" teriak Fan Xing berlari menghampiri. "Kau tidak apa-apa?"
"Kakiku sakit," jawab Guo Cheng menahan sakit.
"Coba aku lihat," ujar Fan Xing lalu memeriksa kaki Guo Cheng. "Sepertinya kakimu terkilir. Apa kau bisa berdiri?"
"Aku coba," ujar Guo Cheng.
Guo Cheng pun mencoba untuk berdiri, namun rasa nyeri langsung menyerang pergelangan kakinya.
Fan Xing yang melihat Guo Cheng meringis menahan sakit pun menjadi khawatir.
"Ayo naik ke punggungku," ujar Fan Xing seraya berjongkok dengan posisi membelakangi. "Aku akan menggendongmu kembali ke vila agar kakimu bisa segera di obati."
Guo Cheng tersenyum senang. Tanpa ragu-ragu gadis itu naik ke punggung Fan Xing, lalu melingkarkan kedua tangannya ke sekitar leher Fan Xing.
"Pegangan yang kuat ya," ujar Fan Xing lalu mulai melangkah ke arah vila.
Yu Bin yang melihat dari kejauhan merasa terkejut lalu berlari menghampiri.
"Kenapa Guo Cheng?" tanya Yu Bin.
"Dia tadi terjatuh dan kakinya terkilir," jawab Fan Xing. "Aku akan membawanya kembali ke vila untuk diobati."
"Kalau begitu biar paman saja yang menggendongnya," ujar Yu Bin lalu mengulurkan tangannya hendak mengambil alih Guo Cheng dari gendongan Fan Xing
"Tidak! Biar aku saja," tolak Fan Xing.
Fan Xing bergegas menuju vila. Saat akan memasuki halaman vila, Fan Xing bertemu dengan papanya.
"Papa!" panggil Fan Xing.
"Fan Xing?"
"Papa, cepat panggil dokter!" pinta Fan Xing dengan nada panik dan cemas.
"Ada apa? Apa kau terluka? Mana yang sakit?"
"Bukan aku yang terluka, tapi Cheng Cheng."
"Cheng Cheng?" tanya Xiao Zhan bingung. "Siapa Cheng Cheng?"
"Hais Papa! Itu panggilanku untuk Guo Cheng!"
"Hah?" Xiao Zhan melongo mendengar jawaban Fan Xing.
"Aduh Papa kenapa sih hari ini kok lemot gitu?" gerutu Fan Xing. "Pa cepat panggil dokter!"
"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?" tanya Wang Yibo yang baru saja muncul.
"Paman Wang, cepat panggilkan dokter! Cheng Cheng kakinya terkilir!"
"Hah?" kini giliran Wang Yibo yang terheran-heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasiaXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...