"Jadi Sayang... Apakah kau mau menikah denganku?"
Xiao Zhan tak langsung menjawab pertanyaan Wang Yibo. Mata sembabnya kini melirik ke arah putranya yang ternyata sedang memandang dirinya.
"Papa... Aku akan selalu mendukung apa pun keputusan Papa," ujar Fan Xing seraya tersenyum. "Aku akan selalu ikut kemana pun Papa pergi, walaupun itu harus hidup berpindah-pindah."
DEG.
Hati Xiao Zhan terasa sakit mendengar perkataan putranya. Dia merasa selama ini dia telah membuat putranya menderita. Demi menghindari kejaran Ayahnya, dia terpaksa hidup berpindah-pindah dan membuat putranya dan adik angkatnya terpaksa harus mengikutinya.
"Fan Xing pasti sudah lelah jika harus selalu hidup berpindah-pindah," pikir Xiao Zhan menatap putranya.
"Ayahmu juga mengatakan bahwa dia telah memberi restu pada kita," ujar Wang Yibo saat melihat keraguan di wajah Xiao Zhan.
"Benarkah?" tanya Xiao Zhan tak percaya. "Benarkah Ayah bicara seperti itu?"
"Benar," jawab Wang Yibo lalu memandang ke arah Fan Xing dan membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang. "Ayahmu tidak ingin melihat cucunya terus menerus dipandang rendah oleh orang lain. Dia juga ingin Fan Xing merasakan keutuhan sebuah keluarga."
"Apa menurutmu Ayah tidak akan berubah pikiran lagi?" tanya Xiao Zhan dengan nada ragu. "Aku takut tiba-tiba Ayah berubah pikiran lagi."
"Justru kalau aku tidak cepat-cepat menikahimu, Ayahmu akan menikahkanmu dengan orang lain!" ujar Wang Yibo. "Seperti yang aku katakan tadi, Ayahmu ingin kau segera menikah demi kebaikan cucunya."
Untuk beberapa saat Xiao Zhan masih terdiam. Tanpa sadar Xiao Zhan menggigit-gigit bibirnya, itu adalah kebiasaannya jika sedang berpikir serius.
"Zhan Zhan... Jangan bilang kalau kau lebih memilih menikah dengan orang lain..." ujar Wang Yibo pelan.
"Hmm... sepertinya menikah dengan Cao Yu Chen tidak buruk..." ujar Xiao Zhan sembari mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di bibir.
"Yak!! Zhan Zhan!" seru Wang Yibo kesal. "Jadi kau lebih memilih menikah dengannya daripada denganku?!"
Xiao Zhan tertawa lalu memeluk Wang Yibo dan mencium pipinya, kemudian berkata, "Aku hanya bercanda sayang."
"Bercandamu tidak lucu!" gerutu Wang Yibo kesal.
"Maafkan aku," rajuk Xiao Zhan manja.
Wang Yibo masih memasang wajah cemberut. Namun wajahnya berubah menegang saat tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang menggesek-gesek juniornya.
"Zhan Zhan!" seru Wang Yibo pelan. "Apa yang kau lakukan? Ada Fan Xing!"
"Cheng Cheng! Ayo waktunya tidur!" teriak Fan Xing seraya berjalan santai menuruni anak tangga. "Jangan lupa pakai penutup kupingmu!"
"Dia sudah pergi," ujar Xiao Zhan sembari menggerak-gerakkan alisnya dan tersenyum. "Gendong aku."
Wang Yibo tersenyum mendengar permintaan Xiao Zhan yang tengah dalam mode manja. Xiao Zhan yang sedang manja seperti itu terlihat sangat imut dimata Wang Yibo.
Wang Yibo pun menggendong Xiao Zhan ala bridal kemudian membawanya masuk ke dalam kamar Xiao Zhan. Sementara Xiao Zhan mengalungkan kedua tangannya ke leher Wang Yibo sembari tersenyum.
Beberapa menit kemudian mulai terdengar suara desahan dan erangan dari dalam kamar. Semakin lama semakin keras hingga terdengar ke seluruh penjuru rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasíaXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...