Suasana di ruang tunggu VIP bandara tampak lengang, tidak seramai seperti ruang tunggu biasa yang ramai.
Wang Yibo tampak tengah duduk sambil membaca berkas-berkas, sedangkan Ji Li dengan setia berdiri di belakangnya menunggu perintah.
"Selamat pagi, Paman Wang!"
Wang Yibo menoleh ke arah asal suara lalu tersenyum cerah. Dilihatnya dua orang yang sejak tadi ditunggunya akhirnya muncul. Wang Yibo meletakkan berkas yang tadi di bacanya di atas meja kemudian melangkah menghampiri Xiao Zhan dan Fan Xing.
"Selamat pagi, Fan Xing," sambut Wang Yibo. "Kau tampak ceria seperti biasa."
"Tentu saja. Karena semalam aku bisa tidur dengan nyenyak," ujar Fan Xing lalu menoleh ke arah Xiao Zhan. "Tidak seperti Papa yang semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak."
"Fan Xing!" seru Xiao Zhan terkejut.
Wang Yibo langsung menoleh ke arah Xiao Zhan. Jika diperhatikan wajah Xiao Zhan memang tampak seperti orang yang kurang tidur. Wang Yibo pun menghampiri Xiao Zhan.
"Zhan Zhan, kau tidak apa-apa?" tanya Wang Yibo dengan nada khawatir.
"Aku tidak apa-apa," jawab Xiao Zhan sembari tersenyum.
"Sepanjang malam Papa memikirkan Paman Wang dan tidak bisa tidur," adu Fan Xing pada Wang Yibo.
"Fan Xing!" seru Xiao Zhan lagi sembari melotot ke arah putranya.
"Hahaha... Kalau begitu nanti di pesawat kau istirahat saja," ujar Wang Yibo.
Pipi Xiao Zhan memerah seperti tomat mendengar perkataan Wang Yibo. Dia tidak mengira putranya akan mengadu pada Wang Yibo tentang dirinya yang tidak bisa tidur semalam.
Tiba-tiba di ruang tunggu VIP itu terdengar suara seorang wanita yang tengah mengumumkan agar para penumpang segera naik ke pesawat karena pesawat akan segera lepas landas.
===***===
Di dalam pesawat Wang Yibo kembali menghadapi tumpukan berkas-berkas yang menunggu untuk dibaca dan ditanda tangani olehnya. Sementara Xiao Zhan telah terlelap di tempat duduknya yang telah dibuat senyaman mungkin untuk dia tidur.
"Paman Wang, coba cicipi kue ini," ujar Fan Xing seraya menyodorkan sebuah kotak bekal pada Wang Yibo.
Ji Li yang selalu berada di samping Wang Yibo terkejut. Dia khawatir atasannya itu akan marah karena pekerjaannya terganggu.
"Fan Xing, Tuan Wang sedang sibuk. Kau main denganku saja ya," ujar Ji Li mencoba mengajak Fan Xing menjauh dari Wang Yibo.
"Ji Li, tidak apa-apa. Dia tidak menggangguku," ujar Wang Yibo. "Fan Xing, kemarilah."
Fan Xing kembali menghampiri Wang Yibo dengan wajah berseri-seri. Dia lalu duduk di samping Wang Yibo.
"Ini kue buatan Papa," ujar Fan Xing kembali menyodorkan kotak bekalnya pada Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasiaXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...