Pagi itu Cheng Xiao tampak tengah duduk di sebuah sofa panjang di ruang tamu. Cheng Xiao hari ini sengaja menemui Wang Qiren, kakek Wang Yibo, untuk meminta penjelasan atas perbuatan cucunya itu.
Cheng Xiao berdiri saat Wang Qiren muncul dan melangkah mendekatinya. Dia kembali duduk setelah Wang Qiren mempersilakannya duduk.
Wang Qiren, pria berusia tujuh puluhan namun masih terlihat gagah itu adalah kakek Wang Haikuan dan Wang Yibo. Sejak kedua anak dan menantunya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dialah yang mengurus kedua cucunya.
"Ada apa pagi-pagi kau datang kemari?" tanya Wang Qiren memandang heran pada gadis dihadapannya.
Cheng Xiao tidak langsung menjawab. Dia mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna coklat dari dalam tasnya kemudian meletakkannya di atas meja tamu.
"Aku ingin meminta penjelasan tentang kelakuan cucu Anda, Wang Yibo."
"Apa maksudmu?" tanya Wang Qiren tidak mengerti.
"Silakan Anda lihat sendiri isi amplop ini," ujar Cheng Xiao seraya mendorong amplop tersebut ke arah Wang Qiren.
Dengan rasa penasaran Wang Qiren mengambil amplop tersebut lalu mengeluarkan isinya. Ternyata isi amplop itu berisi foto-foto cucu keduanya. Wang Qiren memperhatikan satu per satu foto-foto tersebut.
"Apa maksudnya ini? Kenapa kau memberikan foto-foto Wang Yibo padaku?" tanya Wang Qiren masih tidak mengerti.
"Coba Anda perhatikan foto anak kecil yang ada di samping Wang Yibo."
Wang Qiren kembali memperhatikan satu per satu foto di tangannya hingga menemukan foto di mana cucunya sedang berdiri di samping seorang bocah laki-laki.
"Ada apa dengan anak kecil ini?" tanya Wang Qiren masih belum mengerti seraya memandang Cheng Xiao dengan pandangan bingung.
"Foto itu diambil saat acara fashion terbaru yang diluncurkan oleh perusahaan Wang Yibo," jawab Cheng Xiao. "Coba Anda perhatikan anak laki-laki itu. Apakah Anda merasa tidak asing?"
Sekali lagi Wang Qiren memperhatikan foto anak laki-laki tersebut, dan kali ini lebih cermat. Benar kata Cheng Xiao bahwa wajah anak laki-laki di foto itu terasa tidak asing baginya.
Tiba-tiba matanya perlahan terbelalak lebar kemudian berkata, "Ini... Mata anak ini... mirip dengan Wang Yibo..."
"Benar," sahut Cheng Xiao membenarkan. "Dan aku ingin minta penjelasan dari Anda kenapa anak ini bisa mirip sekali dengan Wang Yibo?"
Untuk beberapa saat Wang Qiren hanya terdiam. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dalam hati dia bertanya kenapa anak dalam foto itu bisa mirip sekali dengan cucu keduanya.
"Menurut hasil penyelidikan dari orang kepercayaanku, anak itu adalah anak dari pengawal pribadinya," ujar Cheng Xiao memberitahu. "Dan nama pengawal pribadinya adalah Xiao Sean."
"Xiao Sean?" ulang Wang Qiren. "Seingatku tidak ada nama pengawalnya yang bernama Xiao Sean."
"Dia direkrut oleh Wang Yibo saat menginap di hotel kecil di Jepang. Sebelumnya orang ini bekerja sebagai Kepala Keamanan di hotel tersebut," jawab Cheng Xiao menjelaskan. "Dan Wang Yibo sendiri yang secara pribadi meminta Xiao Sean untuk menjadi pengawal pribadinya."
Alis Wang Qiren saling bertaut membuat keningnya berkerut. Dia masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan apa tujuan cucu dari sahabatnya itu menunjukkan foto-foto tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Penantian Yang Panjang (HIATUS)
FantasiXiao Zhan terpaksa harus pergi meninggalkan segalanya demi keselamatan orang-orang yang disayangi dan dicintainya. Dia juga terpaksa harus hidup berpindah-pindah bersama buah hatinya hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Xiao Zhan dapat bersa...