36. Embarrassing

15.5K 169 3
                                    

Kamar, pukul 09:00

"Sayang, ayo bangun," bujuk Sehun lagi. Ini sudah kesekian kalinya membangun kan Irene.

"Ish, ngantuk," jawab Irene malas. Irene tak bisa bangun pagi karena selalu mengalami mual.

"Bangun ya mandi, terus sarapan. Aku mau ke kantor soalnya," pinta Sehun lagi pada Irene.

Irene yang mendengar itu mengerjapkan matanya berkali-kali agar fokus. Perutnya mual sekali sekarang. Ah! Ini menyebalkan bukan? Irene memperhatikan dirinya yang sudah memakai gaun tidurnya lagi.

"Bangun yuk. Kamu mau makan apa?" tanya Sehun lembut.

"Aku? Aku mau tidur," jawab Irene malah tak nyambung.

Sehun geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Aku tinggal gak papa?" tanya Sehun lagi.

Irene mengangguk dan memejamkan matanya lagi. Rasanya ngantuk sekali jika ingin bangun sekarang. Mana tidur juga subuh tadi. Rasanya tak ada tenaga hanya untuk membuka mata dan bangun dari tempat tidur.

"Aku berangkat sayang," ucap Sehun setelahnya mengecup bibir Irene.

"Hmm," dehem Irene.

Sehun bangun dari duduknya berjalan keluar. Kantor sudah mulai aktif lagi sejak sebulan kerja di rumah karena Corona. Namun sekarang sudah masuk bekerja walau masih harus jaga jarak.

Irene masih asik dengan tidur lelapnya.

••••

Perusahaan Oh Grup
Pukul 10:00

Sehun berjalan menyusuri kantornya dengan kemeja yang memamerkan tulang selangka miliknya. Kemeja yang di gulung hingga siku, serta jas yang di letakkan di tangan kanannya. Sehun berjalan dengan wajah seperti biasanya. Namun kali ini beda! Sangat berbeda.

Jika kalian ingin tau apa perbedaannya, kita lihat saja nanti.

Semua mata tertuju pada sang Bos. Wajah yang seperti bayi yang dimiliki Bos mereka memang mempesona sekali. Tak sedikit wanita pekerja yang bekerja di perusahaan ini yang tertarik pada wajah tampan milik Sehun.

Sehun semakin tak nyaman melihat banyak pasang mata yang melihatnya. Bukan tatapan memuja, tapi memerah sempurna karena melihat sesuatu yang lazim. Tanda yang tercetak jelas, sangat jelas. Warna merah kebiruan.

Sehun menghampiri salah satu kariawannya, namun tetap masih menjaga jarak.

"Hmm," suara deheman Sehun pada salah satu Divisi di kantor ini.

Mengetahui ada bos mereka yang berada disini, mereka jadi gelapan dan canggung.

"Eh Pak? Ada apa ya," tanya mereka sambil menunduk.

Sehun melirik tiga orang yang ada di hadapannya sekarang.

"Ada yang aneh dari saya?" tanya Sehun sambil melonggarkan dasinya yang memang sudah longgar.

Mereka semua jadi bingung dengan menggaruk tengkuk mereka yang tak gatal.

Sehun mendegus kesal.

MY SEXY HUSBAND [HUNRENE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang