Kamar, Aston. Seoul.
Pukul 18:00"Aw, pelan-pelan dong," lirih Sehun memegang wajahnya yang lebam.
"Lo duluan ya, yang bikin gue nonjok lo kaya begini," ucap Irene kesal.
Sehun baru saja terkena tonjok oleh Irene akibat yang tak bisa di jelaskan lagi. Sehun hanya bisa meringis memegang wajahnya yang lebam akibat tonjokan Irene yang luar biasa rasanya. Sehun baru tau jika Irene mengikuti karate.
"Sumpah Ren, aku gak tau kalo itu-" Sehun menggigit bibirnya bingung takut salah ucap, dan malah kena tonjok lagi. Sehun bukannya takut, cuman sangat tak mungkin jika dirinya memukul wanita.
"Itu apa! Gue sampe mau nangis gara-gara itu doang!"
Irene merapikan baskom yang berisi air hangat, dan juga handuk kecil. Serta P3K. Sehun memperhatikan Irene yang merapikan benda-benda itu dengan telaten.
"Ngapain liat-liat gue!" tanya Irene acuh, dan berdiri dari duduknya.
Irene hanya mengunakan daster, dan juga rambut yang di ikat asal. Daster bunga-bunga kecil, yang pendeknya di atas lutut. Ini pertama kalinya Sehun melihat Irene mengunakan baju seperti sekarang. Biasanya hanya menggunakan baju kaos, dan celana pendek.
"Baju ini?" tunjuk Sehun pada baju yang di pakai Irene.
"Dapet dari mana?" tanya Sehun lagi ketika Irene sudah kembali duduk di kasur sebelah Sehun.
Irene jadi melihat baju yang di pakainya, dan memegangnya.
"Oh, baju ini beli lah! Yakali dapet," jawab Irene cepat.
"Kamu tadi keluar?" tanya Sehun lagi.
"Bukan, tadi aku beli online," jawab Irene dengan berbaring di sebelah Sehun.
"Bagus sih, makin lucu," ucap Sehun dengan gemasnya.
"Iya lah!" jawab Irene dengan bangganya.
Di sela keheningan yang tercipta, dengan Sehun yang memainkan tablet nya, dan Irene yang bersandar di pundak Sehun.
"Kerja bukan di rumah kali," sindir Irene dengan membuka majalah yang berada di tangannya.
Sehun tersenyum, lalu meletakkan tablet yang di pegangnya tadi ke atas kasur. Tinggal sedikit lagi urusannya akan selesai. Namun, Irene lebih penting sekarang.
"Kenapa, hm?" tanya Sehun dengan mengelus wajah mulus milik Irene dengan ibu jarinya. Irene begitu menikmati sentuhan yang di berikan oleh Sehun.
"Aku lagi pengen soup panas deh, kayaknya enak ya?" jawab Irene dengan kesal.
Sehun menarik tengkuk milik Irene agar mendongak, dan menatapnya. Irene tak menolak ketika Sehun menarik tengkuknya tadi.
"Apa sih?" tanya Irene kesal. Namun tak menepis tangan Sehun dari wajahnya.
Sehun tersenyum manis, dan mengelus pipi mulus milik Irene lagi. Lalu mengecupnya singkat.
"Kalo aku gak mau gimana dong?" tanya Sehun lagi dengan senyum mengejek.
"Ish, nyebelin!" ucap Irene dengan menepis tangan Sehun di tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY HUSBAND [HUNRENE]
RandomPrivate Konten [Konten 21+] Setelah sekian lama berpisah, kini mereka di pertemukan lagi. Dengan Irene yang membenci Sehun dan juga Sehun yang mencintai Irene. Awalnya Irene tak menyukai Sehun karena awal pertemuan mereka tak baik. Namun seiring ber...