53. Meet

1.9K 207 10
                                    


SAYA BUTUH JEJAK KALIAN DISINI YA.

TINGGALKAN JEJAK YA. TERIMAKASIH 😳

HAPPY DOWNLOADING 🌻

Berapa hari yang lalu Irene mendapat kiriman pesan dari  nomor asing, yang entahlah itu siapa. Dan mengajaknya bertemu di distrik yang tak jauh dari komplek yang di tinggalnya sekarang.

Isi pesannya, ini gue yang waktu itu ngasih flashdisk. Kita bisa ketemu? Gue mau ngomong penting.

Hanya itu saja, namun membuatnya kepikiran.

Setelah berpikir-pikir, Irene akhirnya setuju untuk bertemu. Tak sendiri karena berdua bersama salah satu maid yang berada di rumah.

Jika tidak pergi karena merasa ingin tahu, Irene merasa jadi kepikiran terus. Dan dia tak boleh setres menuju kelahiran anak-anaknya. Ia juga tak ingin lahiran sebelum waktunya.

Tadi juga sudah izin dengan Sehun ingin keluar karena ada urusan sebentar, Sehun juga tak banyak bicara setelah pergi bersama bundanya. Dan berapa hari ini lebih banyak diam dan kadang juga menghindarinya.

Sebelum berangkat Irene mengirim pesan dengan orang yang akan mengajaknya bertemu di distrik.

A
Ini terakhir gue kasih tau lo ya. Kalau lo nggak mau bilang. Buang-buang waktu gue aja.
20:00

Gue tunggu! Jangan lama-lama.
09:04

Ini udah mau kesana! Ngerti kek ngajak Ibu hamil keluar!
09:40

Setelah membalas pesan tersebut Irene memasukkan ponselnya ke dalam tas dan melihat dirinya di depan yang menggunakan dress ibu hamil yang pas membentuk tubuh.

Tok tok tok

"Non, sudah? Mobil sudah siap di luar."

"Iya sebentar."

Setelah semuanya usai Irene berjalan keluar dengan membawa tasnya. Di depan pintu kamarnya sudah ada maid yang menunggu untuk membantu Irene berjalan hingga ke mobil yang sudah menunggu.

"Non beneran nggak papa? Saya khawatir."

"Nggak papa Ester. Saya mah baik-baik aja. Cuman mau cari udara segar aja, sumpek di rumah terus."

Bohong.

"Tapi bagaimana nanti jika Tuan mencari Non?"

"Saya sudah bilang kok, lagian tidak lama saya pulang."

Tentu saja Irene berbohong jika ingin jalan-jalan saja. Jika orang tahu apa yang terjadi sebenernya mungkin Irene tak akan di biarkan pergi begitu saja.

"Ara, Ester bantu saya ya," pinta Irene.

Mereka mengantar Irene hingga sampai ke dalam mobil. Setelah Irene masuk salah satu maid juga ikut masuk namun duduk di bagian depan.

"Bibi Chou, Paman Namjun jangan bilang kemana kita pergi nanti ya."

"Baik Non."

"Ya sudah, jalan ya."

Seoul - Distrik
Pukul 10:20

Sampai di distrik tadi Irene turun bersama pelayan yang berangkat bersamanya tadi. Dengan perlahan Irene berjalan masuk.

Di sana sudah ada yang menunggu namun membelakanginya. Setelahnya Irene berjalan kesana dan di bantu duduk di sebelah perempuan tadi.

"Lo siapa?"

Baru ingin di jawab tapi ponselnya sudah berbunyi karena ada yang menelponnya. Siapa sih yang menganggu. Setelah di lihat ternyata tertera nama Sehun disana.

"Halo, kenapa sih?"

"Kamu dimana? Katanya tadi keluar, kok nggak bilang."

"Gue udah bilang, lo aja yang nggak denger. Sibuk sendiri buru-buru keluar."

"Sekarang dimana? Aku kesana jemput kamu."

"Ih, gue ada urusan. Ntar gue pulang."

"Iya, aku kesana juga."

"Nggak usah, gue sama Bibi Chou juga kok. Udah deh."

"Hati-hati, kabarin kalau udah mau pulang."

"Ya."

Tut

Telpon di matikan sepihak oleh Irene barusan. Sehun menelpon tak begitu jelas karena terdengar suara grasak-grusuk. Banyak yang bicara juga, dimana sih Sehun sebenarnya?

"Siapa Ren?"

"Suami gue, btw siapa nama lo tadi."

"Oh, nama gue? Penting ya, gue kesini cuman mau jelasin sesuatu aja sih sama lo."

"Kalau nggak penting gue pulang."

"Sehun. Suami lo."

















[Konten Privat, just follow me! And vote]


























MY SEXY HUSBAND [HUNRENE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang