Kamar, Aston
Pukul 07:00Irene masih begelut dengan selimut milik Sehun. Irene benar-benar sakit, akibat perkataan Sehun tadi lift. Irene benar-benar menyesal, dan juga kesal.
"Hiks, gak bisa nafas," Isak Irene dengan suara yang serak akibat tenggorokan yang sakit, dan juga kepala yang berdenyut.
"Ren, udah aku bilangkan apa? Kamu bandel di kasih tau."
Sehun sedang mengkompres kening Irene dengan air.
"Rin, idih iki bilinkin ipi?" olok Irene dengan mengikuti perkataan Sehun barusan. Sehun langsung mendengus dengan kesal.
"Dasar bocah! Di kasih tau juga, susah banget. Aku telpon mama aja mau?" tanyaSehun pada Irene yang tengah terbantai di atas kasur miliknya.
"Aku bukan bocah, dan jangan bilang Mama," pinta Irene pada Sehun yang baru saja mengatai bocah.
"Kalo orang gak bisa di bilangin itu kaya bocah bukan sih?" tanya Sehun yang masih setia mengkompres kening Irene dengan perlahan.
"Nyebehin, hmm." Irene berdehem karena suara yang serak menyusahkan Irene hanya untuk berbicara, untuk mengelak.
"Ngomong aja susah," tegur Sehun dengan mengulas senyum di wajah tampannya.
"Hiks, jahat. Mama Irene mau pulang, tapi pasti di marahin," rengek Irene dengan tak jelas, karena tenggorokannya, banyak yang menyendat.
Sehun tak tega melihat Irene begini. Inilah alasan Sehun melarang Irene memakan icecream banyak-banyak.
"Aku udah panggil Dokter, kok," ucap Sehun dengan menghapus jajak air mata milik Irene di pipi cabinya.
"Hiks sakith," lirih Irene dengan wajah yang memerah, karena demam yang juga melandanya.
"Udah, jangan nagis. Nanti kita beli icecream ya?" bujuk Sehun.
Irene yang mendengarnya langsung menangis lagi. Jahat sekali Sehun pikirnya karena, melakukan hal beginiapun Irene ingin memgi padanya, yang sedang terbaring tak berdaya begini.
"Jahath bahnget," ucap Irene tak jelas lagi.
"Udah, istirahat aja dulu ya, sekarang aku mau keluar dulu."
Sehun bangun dari duduknya untuk keluar kamar.
"Jangan," cegah Irene dengan lirih, matanya sudah memerah karena menahan sakit. Irene paling tidak bisa menahan sakit begini.
"Bentar aja kok," jawab Sehun dengan kembali berjalan keluar.
Irene duduk bersender dengan kepala ranjang. Irene memijat kepalanya yang sakit, dan juga pusing. Irene benar-benar tersiksa sekarang.
"Dih, malah sakit gini! Mana jimat belum ketemu juga," omel Irene pada dirinya sendiri.
Sumpah demi apapun Irene ingin menangis sekarang. Sekarang sedang sakit, dan jimat yang di carinya bum ketemu. Pada hal hari ini rencananya akan kembali mencari jimat itu kembali. Namun jika begini, mana bisa dirinya mencari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY HUSBAND [HUNRENE]
RandomPrivate Konten [Konten 21+] Setelah sekian lama berpisah, kini mereka di pertemukan lagi. Dengan Irene yang membenci Sehun dan juga Sehun yang mencintai Irene. Awalnya Irene tak menyukai Sehun karena awal pertemuan mereka tak baik. Namun seiring ber...