46. I Can?

4.9K 147 12
                                    


Jadi sebenernya cerita aku tuh udah ada dua orang yang nawarin buat pindah lapak, tapi males aja. Enak juga disini, bisa nulis sesuka aku mau kapan, walau disana bakal dapat promosi. Kalo disini kan aku mau update ya kalo memang mau aja, atau minta vote biar sambil nunggu.

Ohya, kalo ada yang bingung kenapa bisa bukan istri yang mual, tapi malah suami itu bisa kok. Soalnya waktu mama aku hamil aku, yang ngidam itu ya bapak aku😅 jadi wajar aja sih, gak ada yang aneh banyak juga yang begitu.

Jangan lupa vote ya.... Mumpung aku rajin update🥰

HAPPY READING 🦋

Hari sudah berlalu, bahkan sekarang sudah hampir seminggu Sehun berada di rumah ini. Bahkan Irene mulai bosan melihat wajah Sehun. Irene pikir setelah adu mulut mereka berapa hari yang lalu Sehun akan pergi. Ternyata tidak.

Karena suhu tubuh Sehun belum terlalu dingin. Dan setelah kejadian itu panas Sehun malam itu makin tinggi, bahkan setiap pagi selalu mual.

Irene jadi susah tidur karena Sehun terus merengek. Bahkan dirinya sampai pindah kamar karena terganggu karena Sehun yang merengek terus menerus, yang sangat menganggu tidurnya.

Irene jadi banyak gerak sekarang mengurus Sehun. Sampai dirinya kelahan dan harus di pijat. Bagian kakinya sudah benar-benar bengkak karena tak lama lagi lahiran.

"Kamu di urus sama maid aja, kalo gak aku bawa ke rumah sakit aja?"

"Hm, gak mau."

Gelengan Sehun membuat Irene sebal, sekaligus jengkel. Setiap hari mengurus Sehun sangat menyusahkan.

"Aduh, aku gak bisa cape-cape. Ntar perut aku kram Sehun!"

"Sini-sini deketan dulu."

Sehun menarik Irene agar berada di sebelahnya. Sekarang Irene sedang berada di kamar deretan maid rumah ini. Di pikir Sehun gak bisa menemukannya. Nyatanya tidak sama sekali.

Irene mendekat walau malas, sekarang dirinya ingin tidur. Tadi sedang di pijat sebelum Sehun datang. Namun setelah Sehun datang, para maid langsung menunduk dan keluar.

"Ngapain kamu kesini lagi? Pergi sana," usir Irene pada Sehun.

"Kamu kok tega sih ninggalin aku sendirian? Aku lagi sakit," Rajuk Sehun memeluk pinggang Irene.

Irene memberontak dengan memukul dan menggigit lengan Sehun.

Bahkan Sehun sampai meringis.

"Sakit."

"Makanya sana."

"Gak bisa tidur kalo gak di peluk."

"Peluk guling sana."

"Kamu aja."

"Ogah."

"Ih, sana gak! Gak usah deket-deket gitu."

"Gak mau."

"Sehun! Aku mau istirahat!"

"Yuk, aku juga mau istirahat."

"Tapi gak usah deketan begini, aku panas tau gak sih! Risih tau gak."

Sumpah sekarang Irene benar-benar risih sekali. Tidurnya sangat terganggu. Apa lagi selama ada Sehun jarang bisa tidur karena harus menjaga Sehun yang merengek jika bukan dirinya yang merawat.

Jika tidak Sehun akan mengacam, bahkan ancaman Sehun sangat konyol.

Kalo bukan kamu yang rawat, aku bakal telanjang ya di depan maid!

MY SEXY HUSBAND [HUNRENE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang