Part sebelumnya 2k pembaca 90 vote bisa minta pembaca sama kaya yang vote gak? Biar semangat ngetiknya, bukan cuman next aja🥺
Maaf baru update. Aku gak mood sama sekali, sedih aku berkelanjutan.
Adegan mature, udah pada kangen ya. Last adegan Sehun pas Irene masih trisemester pertama ya.
Happy reading 🦋
Dengan perlahan Sehun naik ke atas kasur. Perasaannya deg-degan campur aduk. Berasa kaya malam orang malam pertama. Ia juga bergerak perlahan-lahan mendekat ke samping Irene.
Irene yang belum tidur hanya memejamkan kedua matanya saja. Memang bukan jam tidurnya, namun entah kenapa sekarang jadi mengantuk.
"Ngapain sih kamu kaya begitu, aneh banget," tegur Irene yang melihat gelagat Sehun yang aneh menurutnya.
Jujur saja Irene juga merasa canggung. Apa lagi selama ini dirinya tak pernah sedekat ini pria mana pun, paling juga temen kantor saja. Disana juga hanya berteman dengan wanita saja, tidak dengan banyak pria seperti dulu lagi.
Mungkin begini lebih baik dengan menjaga jarak antara mereka.
"Eh, bukan gitu maksud aku sayang......"
Waktu mengatakan sayang dengan Irene yang menatapnya begini, membuat Sehun gemetar bukan main.
Ia kira Irene tidur karena matanya terpejam. Padahal dari tadi Irene harus menahan nyeri dibagian perutnya, waktu Sehun buka pintu tadi perut semakin meronta-ronta. Padahal udah sangat mengantuk.
Tau bener sama Ayahnya. Pake segala meronta-ronta.
Irene bahkan harus sampe meringis memegang perutnya yang nyeri karena sakit.
Jahat banget sih kalian sama Bunda, biasanya kerja sama ini!
"Aku kira kamu udah tidur, kalo iya aku jadi ganggu tidur kamu, maaf ya."
"Gak," ketus Irene tanpa mau menatap Sehun.
Sehun terdiam cukup lama, yang malah membuat Irene menjadi kesal. Udah tau ini perut sakit banget, kalo bukan karena anaknya yang mau sama Ayahnya juga males.
"Ngapain sih diem aja disana? Elusin nih perut aku," ketus Irene pada Sehun yang masih saja diam membisu!
Menyebalkan sekali!
Irene kesal karena Sehun lama sekali. Irene menarik tangan Sehun untuk menyentuh perut Irene dengan kasar.
"Eh nendang, anak Ayah. Sehat-sehat ya sayang disana, jangan buat Bunda sakit ya, apa lagi cape-cape."
Sehun terus mengelus perut Irene. Ia menyesal sungguh telah meninggalkan Irene dulu. Jujur saja rasanya ia sangat sakit dan merasa sangat kehilangan. Ia merasa bodoh melakukan itu.
Sebenernya ia ingin sekali jujur pada Irene apa yang sudah terjadi. Agar tak terus berlalut dalam kesedihan begini. Ia terluka begitu juga Irene.
Intinya mereka sama-sama terluka sekarang.
"Ohhhh...." lenguh Irene.
Sehun menyerengit bingung. Ada apa dengan Irene apa elusannya barusan terlalu kasar, atau bagaimana?
"Kamu gak papa kan? Aku kasar, atau gimana?"
"Gak usah modus, kalo ngelus gak usah sampe bawah pusar."
Oh, Sehun baru sadar. Tadi terlalu ngelamun jadi gak tau kalo tangannya udah sampe bawah sana.
"Hehehe, maaf tangan aku suka gak bisa diem," bohong Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY HUSBAND [HUNRENE]
RandomPrivate Konten [Konten 21+] Setelah sekian lama berpisah, kini mereka di pertemukan lagi. Dengan Irene yang membenci Sehun dan juga Sehun yang mencintai Irene. Awalnya Irene tak menyukai Sehun karena awal pertemuan mereka tak baik. Namun seiring ber...