62. Today

1.6K 77 9
                                    


Takdir  yang membuat kita tidak bersama.

Ooh Sehun

Song Taeyeon - U'R

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DISINI YA. AKU TUNGGU.

TERIMAKASIH YANG SUDAH BERJUANG SELAMA INI MEMBACA CERITA INI. LOVE KALIAN 🍒

KALIAN PERNAH BERADA DI TITIK TERENDAH GAK SIH? KADANG CAPAI SENDIRI. LETIH JUGA. KALAU UDAH KESEL MALAH PENGEN.... NGGAK BENER EMANG, TAPI GIMANA YA. CAPEK;(

CARA AGAR BISA PUNYA RASA PEDULI SAMA DIRI SENDIRI APA YA? AKU KALAU KESEL, NGGAK BISA SELF HARM, KARENA TAKUT DARAH. TERUS CUMAN BISA SEDIH AJA, MIKIRIN YANG AKU RASA SELAMA INI.

KAYAK, NGGAK BISA AJA;(

HAPPY READING 🍒

Tamat lah, riwayatnya sekarang.

Perlahan tubuhnya berbalik, ke belakang. Wajah sangar Bosnya sudah membuatnya langsung takut.  Kepalanya menunduk untuk memberikan salam.

Kepalanya masih menunduk, hingga menggigit bibirnya. Sepertinya Bosnya ini sudah sampai sejak tadi. Karena melihat satu cangkir kopi di tangannya. Satu tangannya mengaduk teh panas di tangannya.

"Maaf Sir, tadi saya harus menun—"

"Tidak perlu. Saya tidak mau dengar."

"Guuuu."

Daisy mendengus kesal. Salah satu kakinya menggosok betis satunya. Tangannya masih memegang berkas. Matanya melirik ke depan.

"Kenapa masih berdiri di sana?"

Lah? Dalam hati Daisy mengumpat dengan keras. Memang atasan yang sekarang sudah berbeda dengan yang dahulu. Yang santai, tidak tegang. Suka bercanda, paling hanya sesekali saja mengomel.

"Saya tidak menyuruh kamu untuk menunduk ya."

Kepala Daisy langsung terangkat menghadap Sehun. Mau apa sih, Presdir ini. Tidak sama setahun lalu, masih bisa menjawab ketika marah begini.

"Bawakan berkas di tangan kamu ke ruangan saya. Mau saya periksa lagi. Dan juga laporan serta file untuk kebutuhan meeting nanti kamu juga bawa masuk ke ruangan saya."

"Iya Sir!"

"Saya permisi."

Setelah kepergian Sehun barulah dia bisa bernafas dengan lega. Salah satu tangannya memijat pelipisnya. Kenapa semua orang menyebalkan sekali hari ini? Tidak Sehun dan juga Yoyo.

Dengan langkah gontai kakinya berjalan ke arah mejanya sambil meletakkan tasnya di sana. Lalu menundukkan bokongnya di atas kursi. Kepalanya mendongak sebelum seorang office gril datang membawakan satu gelas teh panas.

"Silakan, untuk menenangkan pikiran."

"Itu lebih baik," jawabnya asal sambil mengambil gelas teh panas tadi, lalu menyesapnya.

"Makasih ya, Ra."

"Iya, saya permisi."

Setelah office gril tadi pergi Daisy mencibir lalu menarik rambutnya. Jika bukan karena gajihnya besar juga tidak ingin kerja lagi di sini.

Tidak butuh waktu lama untuk membereskan ini semua. Setelah selesai dia langsung menuju ruangan CEO. Hampir setahun tidak bekerja, setelah setahun masuk kerja Sehun sudah benar-benar berbeda. Tidak sehangat dulu.

"Duh, semoga gue nggak kena marah lagi."

Tok tok tok

"Masuk," suara dari dalam membuat Daisy menarik nafas lalu di hembuskan lewat telinga, eh hidung.

MY SEXY HUSBAND [HUNRENE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang