MY SEXY HUSBAND [HUNRENE]

37. Explanation 21+

Shhh...ahhh! 21+ Are you ready?

Perumahan Garden, Seoul.
Pukul 17:00

"Assalamualaikum, sayang?" panggil Sehun ketika masuk di dalam rumah.

Suasana rumah hening. Tak ada suara apapun. Lampu juga mati. Ia berpikir jika Irene tertidur di kamar dan lupa untuk menyalakan lampu.

"Mungkin tidur kali ya. Biasa kan kalo wanita hamil gitu," ucap Sehun pada dirinya sendiri.

Hari ini memang ia agak terlambat untuk pulang kerumah, di karenakan ada urusan tiba-tiba. Sehabis istrinya menelpon tadi sebenernya ia sudah akan pulang namun malah tak jadi. Sekarang juga sudah buru-buru pulang, karena gemas dengan kelakuan istrinya tadi.

Sehun berjalan ke arah sakral lampu untuk menyalakan. Ia tertegun ketika melihat yang tak seharusnya.

"Ngapain?!" ketus Sehun berjalan ke arah wanita itu.

"Hm, nungguin kamu dong sayang," ucap wanita itu dengan genit.

"Cih, dasar jalang"  ucap Sehun dengan nada tak suka.

Wanita itu terseyum sinis dan berjalan ke arah Sehun.

"Hm, bisa di bilang gitu sih," balasnya dengan memalingkan jarinya di dada bidang milik Sehun.

Sehun langsung menepis tangan itu.

"Jangan pernah sentuh gue."

Wanita itu tertawa sumbang, lalu setelahnya terseyum sinis.

"Hm, dulu juga siapa yang nyentuh gue duluan?" balas nya dengan nada seperti mengejek.

Sehun menatap tajam wanita di hadapannya.

"Jangan mimpi! Apa perlu gue bilang ke semua orang? Kalo lo itu di perawanin sama sopir lo sendiri hm?" tanya Sehun dengan nada mengejek.

"Lo," tunjuk Jiso pada Sehun dengan wajah tak percaya.

Sehun tersenyum sinis.

"Lo pikir gue gak tau?" tanya Sehun lagi.

Sehun berjalan menjauh dan duduk di sofa ruang tamu. Ia duduk dengan kaki di silangkan dengan menautkan kedua tangannya di atas lututnya. Wanita yang datang tiba-tiba tadi seperti jelangkung terdiam kaku. Ia semakin senang. Di pikirnya ia sebodoh itu.

Wanita itu menatap Sehun.

"Lo tau dari?" tanya Jiso bingung. Sebab masalah itu tak ada yang tahu. Bagaimana bisa Sehun mengetahuinya?

"Gak susah buat gu," jawab Sehun menaikan alisnya sambil tersenyum sinis.

Wanita itu terdiam kaku tanpa menjawab. Itu adalah pengalaman terburuknya. Di perawanin supirnya, yang umurnya tak beda jauhnya. Waktu itu ia habis dari club' dan pulang bersama supir yang sudah Daddy siapkan untuknya. Namun naas, malam itu berlalu begitu saja. Bahkan tak akan pernah terlupakan ketika ia di lecehkan begitu saja.