Masih ada yang nongkrong di sini??? sorry baru update lagi...
selamat menikmati bagian terakhirnya^^
semoga endingnya suka ya guys^^
~~~~~
Mereka tiba di Villa saat hari sudah mulai gelap, setelah sebelumnya mengunjungi tempat wisata berupa pantai hanya untuk melihat matahari terbenam. Tapi keberadaan mereka di pantai tersebut tidak berlangsung lama, meskipun kondisi Kris lebih baik dari sebelumnya tak ada yang berani berada di luar ruangan di udara yang terasa semakin dingin, terutama di wilayah pantai seperti itu.
Udara yang dingin bahkan membuat Chanyeol tak meninggalkan sisi Kris semenjak mereka turun dari mobil dan memasuki Villa, selimut berukuran sedang dia lilitkan ke tubuh hyung yang paling dekat dengannya untuk memastikan pria itu tetap hangat dan menuntunnya duduk di sofa ruang tamu.
"Hyung, bagaimana jika kubuatkan teh hangat?" tanya Chanyeol setelah memastikan Kris duduk dengan nyaman.
"Tak perlu Yeol, kurasa aku akan langsung istirahat." Balas Kris, wajahnya terlihat sudah mulai pucat.
"Kau harus minum sesuatu yang hangat hyung,"
"Tak perlu Yeol, aku..."
"Buatkan saja, aku akan membawanya ke kamar..." kata Luhan, dia memegang tangan Kris untuk menariknya bangkit dari sofa, namun tatapan yang di berikan adik pertamanya membuat Luhan mendelik padanya, "Tak ada penolakan Fan, kau butuh itu." Kata Luhan menggunakan bahasa Mandarin.
Mendengar perkataan Luhan, Kris menghembuskan napasnya lelah. Dia tahu, dia tak bisa melawan perkataan Luhan. Mantan Leader EXO-M itu memandang Chanyeol yang tanpa bicara bergerak menuju dapur, sebelum dia membiarkan Luhan membawanya memasuki salah satu kamar.
"Kau seharusnya tak membiarkannya, Lu." Kata Kris, duduk di salah satu ranjang dari dua ranjang yang ada di kamar itu.
"Kau dengar apa yang aku katakan tadi, kan? Kau butuh itu." Balas Luhan, suaranya terdengar seperti dia sedang menahan rasa kesalnya. "Tubuhmu dingin, Fan. Jangan menyembunyikan apa pun lagi, mereka sudah tahu, mereka menerima kondisimu..."
"Ada apa?" tanya Baekhyun masuk ke dalam kamar itu dengan membawa beberapa tas, matanya memandang Kris bingung.
"Kris hyung, lebih baik kau berendam air panas, tubuhmu tidak bisa berada di udara dingin terlalu lama, kau harus..." kata Sehun, masuk ke dalam kamar, lengan hoodie yang dia gunakan di gulung hingga siku, dan tangannya terlihat basah.
"Tak perlu, Hun... terima kasih." Balas Kris.
Luhan memandang Kris dengan tatapan lelah.
"Lu..."
"Mereka menyayangimu, Fan, mereka peduli, di mana kurangnya? Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menjagamu, tanpa aku memberitahukan banyak hal pada mereka, di titik mana lagi kesalahan mereka padamu?" kata Luhan menggunakan bahasa Mandarin, tak peduli Sehun dan Baekhyun masih berada di sana, toh mereka tidak benar-benar mengerti bahasa Mandarin. "Mungkin itu cara mereka untuk menunjukkan rasa penyesalan mereka tentang apa yang telah terjadi di masa lalu," lanjut Luhan, duduk di ranjang lain di kamar itu. "Atau kau... yang belum bisa memaafkan mereka?"
Kris tersentak mendengar pertanyaan terakhir Luhan, apakah dia yang belum bisa memaafkan mereka? apakah rasa tak nyamannya selama ini karena dia yang belum memaafkan mereka? apakah keraguannya untuk menyetujui reality show ini karena dia yang belum bisa memaafkan mereka, tentang segala yang terjadi di masa lalu, bukan karena dia yang takut tentang tidak di maafkan, tapi karena dia yang belum bisa memaafkan, membuatnya sedikit merasa asing berada di sekitar anggotanya sendiri?