Selamat membaca! ^^
Setelah pertemuan itu selesai, mantan leader EXO-M itu meninggalkan ruang rapat lebih dulu. Langkahnya terhenti saat dirinya mendengar suara isak tangis di belakangnya, tepat saat dia keluar dari ruangan menuju lift terdekat.
"Diamlah Hun! Nanti dia dengar, apa kau mau dia melihatmu menangis?" Ucap seseorang, dari suaranya Kris bisa menebaknya tapi dia enggan berbalik badan.
"Aku merindukannya hyung." Jawab seseorang yang Kris yakin itu Sehun, suara tangisannya pun terdengar menyulitkan maknae itu berbicara.
"Selangkah lagi kita bisa bersama dengan mereka Hun, sabar!" Hanya itu kalimat terakhir yang Kris dengar sebelum dirinya berbelok ke arah kiri.
'Kalian merindukanku? Bukankah kalian membenciku?' batin Kris saat kaki kanannya melangkah memasuki lift.
~~~@@@~~~
Kris memasuki apartemennya bersama Luhan dan Tao. Entah kenapa dadanya berdebar saat mendapati kedua penghuni apartemen yang lain duduk di kursi meja makan, seperti sedang menunggunya dan membuatnya sedikit kesulitan untuk bernafas.
"Bagaimana ge? Kau sudah menjawab?" Tanya Tao, matanya memandang Kris yang kian mendekat ke meja makan, sementara jari-jari tangannya mengetuk meja menimbulkan bunyi yang membuat Kris tak nyaman sebenarnya. Sedangkan Luhan, hanya memandangnya tanpa bertanya.
"Aku menerimanya." Jawab Kris singkat.
Dengan tiba-tiba Tao bangkit dari duduk dan membuat kursi yang di dudukinya tadi jatuh menimbulkan bunyi yang membuat Kris semakin gelisah.
"Benarkah?" Tanya Tao sambil memeluk pinggang gege tingginya. Kris hanya mengangguk. "Mulai kapan?" Tanya Tao lagi.
"Aku tidak tahu mulai kapan, nanti mereka akan mengabari kita lagi." Jawab Kris memandang Tao yang memeluknya. "Sepertinya dalam waktu dekat ini." Lanjutnya kali ini matanya memandang pada Luhan, yang di balas anggukan dan senyuman tipis.
"Terima kasih ge, aku tak sabar bertemu dengan yang lain!" Seru Tao sedikit lebih bersemangat, bahkan beberapa kali maknae EXO-M itu mengecup pipi Kris kanan dan kiri.
Kris mendengar hembusan nafas dari Luhan yang bangkit dari duduknya, membenarkan kursi yang sempat jatuh karena Tao dan melangkah ke arah dapur.
"Lebih baik sekarang kau istirahat Tao! Kau kan sudah makan malam sekarang masuklah ke kamarmu, biarkan gegemu mandi dan makan malam!" Seru Luhan sambil melakukan sesuatu pada wajan dan kompor.
"Iya, ge!" Jawab Tao, memberikan satu kecupan lagi di pipi kiri Kris sebelum memasuki kamarnya. "Aku menyayangimu Fan ge!" Seru Tao sebelum menutup pintu kamarnya.
Melihat tingkah Tao, Kris menggelengkan kepala heran "Sejak kapan didi ku menjadi seperti itu?" Tanyanya.
Luhan tertawa mendengar pertanyaan dari Kris "Seharusnya kau senang dia lebih menyayangimu di banding denganku." Balas Luhan.
"Kau saja yang selalu menggodanya, selalu membuatnya kesal, tak aneh jika kalian sedikit terlihat tidak dekat." Goda Kris.
Mendengar perkataan Kris membuat Luhan menghentikan kegiatannya sesaat "Apakah kau masih ingin makan malam? Pergilah mandi! Jangan menggodaku!" Seru Luhan.
"Iya, ge!" Balas Kris menirukan gaya Tao. Pria tinggi itu berlari ke kamar mandi dengan cepat sebelum Luhan melemparkan peralatan dapur padanya.
"Yifan!"
~~~@@@~~~
Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan mengenakan pakaian, Kris menuju kembali ke ruang makan dan dia mendapati gegenya memandangnya dengan beberapa jenis makanan yang tersaji. Kris mengerutkan kening saat melihat terdapat 2 piring nasi di atas meja.