Part 4

2.3K 237 24
                                    

Selamat membaca! ^^

Anggota EXO yang berada di apartement itu terdiam. Memandang satu sama lain ketika menyadari hanya suara detik jarum jam yang terdengar.

"Kapan mereka datang? Atau mungkin mereka membatalkannya sepihak dan membiarkan kita menunggu seperti orang bodoh di sini?" Tanya Kai, pertanyaannya membuat beberapa anggota memandang ke arahnya.

"Jangan berkata seperti itu Jongin! Kita melihat sendiri Kris hyung menandatangani kontrak reality show ini!" Seru Chanyeol, suaranya meninggi setelah mendengar pertanyaan maknae kedua dalam group mereka. "Berpikirlah baik sedikit tentang mereka!" Tambah Chanyeol.

"Tapi Jongin ada benarnya, Yeol hyung." Kata Sehun, wajahnya terlihat sedih. Kegembiraanya runtuh seketika ketika mendengar pertanyaan dari pria berkulit gelap tersebut. "Kita melihat dia menandatangani kontrak itu, tapi kita tidak tahu apakah mereka benar-benar menyetujui ini..." Sehun menjeda kalimatnya akibat air mata yang tiba-tiba menetes. "Setelah dia menandatangani kontrak itu, mereka kembali ke China. Apakah mereka benar-benar menyetujui kontrak ini atau tidak kita semua tidak tahu!" Seru Sehun, dia menundukkan kepalanya untuk menutupi air mata yang keluar semakin deras.

Seluruh anggota menghembuskan nafasnya berat setelah mendengar ucapan panjang dari Sehun. Xiumin bangkit dari duduknya, berjalan menuju beberapa kamera yang terpasang di beberapa sudut apartement. 'Ternyata mereka sudah menyalakan kamera di mulai dari saat kami tiba, semoga bagian ini di hilangkan.' batin Xiumin, menarik nafas dan menghembuskannya lagi perlahan. Mereka mengalihkan perhatian ketika mendengar suara pintu apartement terbuka, harapan muncul di dalam hati masing-masing anggota.

"Waah~ ternyata apartement ini bagus juga! Hai... Kalian sudah datang? Ku pikir aku akan sendirian untuk beberapa jam di sini." Tanya seseorang yang baru datang.

"Hai Lay!" Sapa Xiumin, menghampiri salah satu adik Chinanya dan memeluknya.

Lay mengerutkan kening ketika melihat sebagian anggotanya menangis dengan air mata yang mengalir cukup deras. "Kalian kenapa?" Tanya Lay bingung.

"Pulang saja Lay hyung! Mereka bertiga tak jadi datang!" Seru Sehun berlari menuju kamar yang paling dekat dengan ruang televisi.

~~~@@@~~~

Kegelisahan mereka semakin bertambah ketika jam dinding menunjukkan pukul 8:30 malam. Apa mereka benar-benar harus berhenti menunggu dan berharap? Bahkan sampai detik ini Sehun belum keluar dari kamar, sekalipun leader mereka sendiri yang memintanya.

Seluruh anggota yang masih menunggu di ruang televisi tersentak saat mendengar pintu apartement itu terbuka. Setelahnya terdengar suara gaduh seperti seseorang sedang bertengkar dan mereka mengenal setiap suara yang terdengar.

"Tao-ya! Apa saja yang kau bawa? Kopermu berat! Bawalah sendiri!"

"Aku lelah Fan ge! Kalian tidak membiarkanku istirahat sedikit dan langsung menyeretku ke bandara! Aku baru selesai perform! Bantu aku kali ini!"

Suara itu semakin dekat, membuat jantung masing-masing anggota EXO berdebar kencang.

"Tao-ya! Jangan membentak Yifan! Dia gegemu!"

"Lu ge selalu membela Fan ge!"

Suasana hening ketika kesebelas orang bertemu di satu ruangan apartement itu. Ketujuh anggota EXO -minus Sehun- memandang Suho meminta leader itu memulai percakapan lebih dulu. Sedangkan Luhan dan Tao menatap kompak pada Kris. Membuat kedua pemimpin itu saling menatap satu sama lain.

"Terima kasih sudah datang." Kata Suho mengulurkan tangan untuk berjabat.

"Maaf kami terlambat." Balas Kris menerima jabatan tangan Suho. "Panda itu baru saja selesai perform, dia terus mengeluh lelah. Aku dan Luhan harus memaksanya sedikit." Lanjut Kris sambil tersenyum ringan.

"Kau tak berubah, masih seperti dulu." Sambung Suho, jabatan tangan itu terlepas.

"Apakah aku harus berubah di hadapan keluargaku?" Tanya Kris, matanya memandang Suho dan anggota EXO yang berada di belakangnya bergantian. Seketika laki-laki kelahiran Guangzhou itu merasakan tubuhnya di peluk beberapa orang, bahkan dia tak tau siapa saja yang memeluknya.

Setelah melepaskan rindu yang tersalurkan seorang pria tinggi yang terus menggenggam tangan Kris melepaskan genggamannya dan berlari memasuki sebuah kamar. Membuat pria Wu itu menatap bingung.

"Sehun-ah! Keluarlah sekarang!"

"Untuk apa hyung! Mereka tidak akan datang! Untuk apa ak-"

"Siapa yang tidak akan datang?" Tanya pria tinggi lain dengan tiba-tiba masuk kedalam kamar itu.

"Kris hyung?!" Seru Sehun, entah air mata yang keluar saat ini dapat di artikan seperti apa?

"Kau di kamar?" Tanya Kris halus, mendekat pada Sehun. "Mengantuk?" Tanyanya lagi. Mantan leader EXO-M itu perlahan memeluk tubuh Sehun yang saat ini dalam posisi duduk di sebuah ranjang. Sontak tindakannya membuat maknae EXO itu balas memeluknya erat, bahkan Sehun menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Kris. Membuat pria bernama asli Wu Yifan itu mengelus surai Sehun pelan. Menyadari ada orang lain selain mereka berdua di kamar itu, Kris memandangnya sambil tersenyum "Kau ingin juga Yeol? Kemari!" Kata Kris memeluk Chanyeol di sisi tubuhnya yang lain. "Jika ingin peluk bilang Yeol! Jangan menangis." Goda Kris, mengelus bahu Chanyeol yang di peluknya di sisi kanan dan kepala Sehun di sisi sebelah kiri.

"Aku tak menangis, aku tak seperti Sehun!" Balas Chanyeol. Kris menaikan sebelah alisnya sambil melihat pada Chanyeol.

Sedangkan Sehun memukul tangan Chanyeol pelan. "Ya sudah lebih baik kau pergi! Tinggalkan aku di sini bersama Kris hyung!" Balas Sehun.

"Kenapa? Dia juga hyungku!" Balas Chanyeol.

"Tapi tadi kau bilang-"

"Aku bilang, aku tidak menangis sepertimu sekarang! Bukan berarti aku tak merindukan Kris hyung!" Balas Chanyeol. "Aku bisa memeluknya kapanpun aku mau tanpa menangis!" Lanjut pria berjulukan yoda itu.

"Pembohong! Kau bahkan masih menangis sekarang." Timpal Sehun.

Kris yang melihat kedua orang itu bertengkar di pelukannya menggelengkan kepalanya heran. "Junmyeon-ah! Anakmu bertengkar!" Seru Kris, membuat kedua orang yang berada di pelukannya berhenti mengeluarkan suara dan memeluk tubuhnya semakin erat. Sedangkan Kris hanya tertawa melihat reaksi dari keduanya.

~~~@@@~~~

Setelah Sehun dan Chanyeol tenang, Kris mengajak keduanya menuju ruang televisi untuk menentukan kamar yang akan di tempati.

"Bagaimana pembagian kamarnya?" Tanya Kris setelah menerima air mineral dingin dari tangan Luhan.

"Jika kau tidak keberatan, kami ingin kau yang menentukan pembagian kamar, Kris." Kata Suho.

Kris terlihat terkejut, bahkan dia nyaris tersedak air mineral yang di minumnya. "Kenapa harus aku?" Tanya Kris lagi.

"Karena kau leader tertua kami." Kata Baekhyun. Kris memberikan senyuman tipis untuk membalas ucapan Baekhyun. Dan dia memandang Luhan dan Tao bergantian.

"Bukan aku ingin menolak. Tapi rasanya tak pantas jika aku yang menentukan pembagian kamar." Balas Kris, jujur saja dia merasa tak enak hati mengetahui dirinya di berikan kewenangan untuk menentukan pembagian kamar.

"Di mana letak tak pantasnya kau dalam hal ini?" Tanya Suho pelan. "Sebagian dari kami masih menganggap kau sebagai pemimpin di sini, di mana letak tak pantasnya kau dalam hal ini?" Lanjut Suho.

"Tapi Jun-" Perkataan Kris terputus ketika kedua mata Suho menatapnya dalam, tatapan mata itu adalah tatapan yang sama saat pertama kali dirinya menjalani reality show bersama EXO dalam formasi lengkap. Ketika itu Kris di minta untuk masuk ke air pantai musim dingin, dia menolak pada awalnya tapi Suho menatapnya dan tatapan mata Suho itu yang membuatnya benar-benar masuk pada air pantai musim dingin, meskipun dia hanya membasahi bagian bawahnya hingga ke paha. Ingatan itu membuat Kris menunduk, dan kata itu terucap lagi dari bibirnya setiap kali Suho menatapnya seperti itu "Baiklah." Kata Kris singkat, mengambil kertas dan pena yang berada di atas meja. Pria jangkung itu tersenyum tipis saat melihat Suho juga tersenyum kearahnya.

Tbc 😊😊😊

Back?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang