26 || Sacramento

560 59 1
                                    

Instagram : @jilsighn
Instagram khusus wp : @wattpad.sisi
Follow gaess! Mari berteman di sosmed yuk!

Jangan lupa vote sebelum baca ya.

Selamat membaca!

*****

Aku tidak tahu ini akan bagaimana akhirnya. Perlawananku terhadap Bryan sangat tidak membuahkan hasil. Aku di paksa, di seret untuk segera masuk ke dalam mobilnya yang terparkir jauh dari lokasi rumahku. Dan kini, aku hanya diam di dalam mobil, membiarkan Bryan membawaku pergi ke Sacramento.

Jack pun berkali-kali menghalangi Bryan untuk membawaku, tapi Bryan menyiksa Jack habis-habisan. Keadaan Jack saat aku tinggal sangat mengenaskan. Wajahnya babak belur, darah pun ada di mana-mana dan di perutnya tertancap pisau kecil yang sangat tajam. Ah, seringaiku pun malah tercipta di tengah-tengah Bryan saat menyiksa Jack tadi. Sialan.

Aku menggeram seketika. Sudah berjam-jam di dalam mobil, bahkah aku pun sudah bisa melihat matahari di atas sana tapi kami berdua belum sampai di lokasi tujuan. Dan lebih parahnya, Bryan sama sekali bungkam, tidak berbicara satu kata pun dari tadi. Bukannya aku ingin laki-laki itu mengajakku berbicara tapi... arghh!

“Ada apa di Sacramento? Kenapa kau memaksaku untuk segera pergi ke tempat itu?” tanyaku tanpa menatap Bryan yang sedang menyetir mobil. Aku memang harus mempertanyakan tentang hal ini. Aku sama sekali tidak tahu sesuatu tentang seseorang yang ada di balik flashdisk itu. Lagi pula selama ini aku hanya fokus membunuh mereka dan pikiranku yang terus memikirkan Dady.

“Jika kita sudah tiba di sana, kau akan tahu semuanya,” Bryan menoleh padaku, melihatku dari atas sampai bawah dan kembali menatap ke arah jalan, “tapi sepertinya itu tidak mudah.”

“Tidak mudah?”

“Ya,” balas Bryan singkat. Bahkan mulutnya sampai saat ini tidak bersuara lagi. Sialan, dia membuatku geram. Bukan itu jawaban yang aku inginkan.

“Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti dengan ucapanmu itu!”

Kekehan Bryan mulai terdengar begitu mendengar perkataanku. Oh sial, laki-laki ini ternyata menyebalkan. “Seseorang yang akan mengejutkanmu, ada di sana, di Sacramento.”

Aku mendengus. Mulutku tidak ada niatan untuk membalas ucapannya karena rasanya percuma. Laki-laki itu akan membalas ucapanku yang mana jawabannya akan membuatku semakin geram padanya.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba mobil yang aku tumpangi berhenti di sisi jalan. Aku bingung dan mulai menatap Bryan tapi laki-laki itu sama sekali tidak melihatku. Aku mulai menatap ke arah luar jendela dan bisa kulihat, ternyata aku sudah ada di Sacramento. Tapi... apa di sini lokasinya? Ini sangat tidak mungkin untuk di sebut lokasi tujuan kita.

“Kenapa kau berhenti di sisi jalan seperti ini?” tanyaku masih tidak mengerti dengan apa yang di lakukan oleh Bryan. Iya, di sisi jalan, tidak masuk akal bukan?

“Turun,” kata Bryan tiba-tiba.

Aku mengernyit tapi aku menuruti perkataannya. Aku mulai turun dari mobil ini dan melihat ke arah sekitar. Banyak orang yang berlalu lalang di pagi hari ini. Ada yang berangkat untuk kerja, ada yang berangkat untuk ke sekolah dan ada yang mulai mengurus lokasi usahanya. Dan aku pun mulai melihat jika Bryan mulai berjalan mendekatiku.

“Ada tugas baru untukmu di sini,” kata Bryan tiba-tiba.

Tunggu! Bukankah tujuanku ke sini untuk bertemu dengan seseorang yang katanya akan mengejutkanku? Tapi kenapa laki-laki ini berbicara seperti itu? Tugas...? Tugas sial apa yang dia maksud? Sialan, aku jadi emosi sendiri dengan ucapannya yang tidak jelas itu. “Tunggu, apa maksudmu? Aku ke sini bukan untuk menerima tugas!”

DIA PSYCHOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang