Jangan lupa follow akun instagram aku ya gaes!
Nih, nama akunnya : @jilsighn
Aku juga ada akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
So, jangan lupa di follow karena aku bakal update seputar cerita yang masih on going dan cerita yang bakal datang!Oh ya, sebelum baca ada baiknya kalian vote dulu, biar aku makin semangat updatenya!
Note : hari sabtu aku lupa, malah baru inget. Kebiasaan nonton drakor, mwhehe.
Oke, selamat membaca!
*****
SchattenKiller—Arabella
Setelah tadi pagi aku menerima informasi dari Bryan dan aku pun memberikan informasi ini pada SchattenKiller, sejak saat itu aku hanya terdiam di kamar dengan pikiranku yang bercabang memikirkan berbagai hal. Sialnya, hal ini sangat memakan waktu hingga sore hari dan aku baru menyadari bahwa baru saja aku membuang-buang waktuku dengan memikirkan hal yang membuat pikiranku pusing seperti sekarang. Sialan, Bryan menambah beban pikiranku.
Aku mulai bangkit. Tujuan yang akan ku kunjungi di pagi hari terpaksa aku kunjungi sore hari ini. Aku menghela napas pelan, berharap rasa pusingku sedikit berkurang.
Kini aku berjalan menuju tujuanku menggunakan mobil yang sudah menjadi milikku. Di sore hari seperti sekarang, aku dapat melihat banyaknya para manusia yang sedang berjalan kaki ke sana ke mari memadati jalan raya. Hal itu mampu membangkitkan rasa laparku yang sudah lama aku pendam. Aku menghela napas, mencoba untuk mengusir rasa ingin membunuh di dalam diriku. Sungguh, melihat banyaknya orang-orang di jalan yang ku lewati membuatku ingin segera membunuh seseorang.
Aku menggeleng, menepis pikiranku yang mengingat raut wajah kesakitan korbanku. Mengingat itu malah membuatku semakin ingin membunuh seseorang saat ini. Aku harus fokus pada tujuanku. Tujuanku adalah tempat sepi yang sering di kunjungi oleh para anjing liar di luaran sana. Ya, saat ini aku akan memangsa para anjing liar itu. Aku akan meneror perempuan jalang itu di awali dengan anjing yang sudah aku persiapkan nantinya.
Beberapa menit kemudian, aku sudah mulai memasuki tempat yang sering di lewati oleh anjing liar. Mobilku terparkir di sisi jalan dan mataku mengawasi sekitar. Aku tetap duduk di dalam mobil ini, menunggu kedatangan anjing liar yang akan menjadi korbanku. Beberapa saat kemudian, aku menyeringai. Mataku dapat melihat anjing liar di depan sana sedang berjalan ke arah jalan yang berlawanan dengan arah mobilku. Aku mulai membuka jendela mobil ini dan mengarahkan pistolku pada anjing liar itu.
Anjing liar itu mulai menatapku saat aku bersiap-siap untuk menembaknya dengan pistol yang aku genggam. Tidak lama kemudian anjing liar itu menggong-gong seperti ketakutan.
DOR! DOR! DOR!
Hahaha! Tepat seperti dugaanku. Menembaki anjing liar semudah itu, sama persis mudahnya seperti menembaki para manusia bodoh yang telah ku tembaki dengan pistol. Aku mulai keluar dari mobil ini, kemudian berjalan mendekat pada anjing liar itu. Tanpa menunggu lama, aku mulai membelah anjing liar itu menjadi beberapa bagian lalu menyimpan potongan-potongannya di keresek yang telah aku siapkan.
Aku mulai bangkit dengan seringai yang tercipta di bibirku. Kini yang perlu aku lakukan adalah mengawasi perempuan jalang itu sampai malam tiba. Ya, aku akan mengikuti pergerakannya dari kejauhan dan mungkin sedikit bermain-main dengannya.
***
Sudah malam hari dan aku masih berada di dalam mobil di sisi jalan yang mana saat ini aku tengah memperhatikan pergerakan perempuan jalang itu yang sedang berada di dalam kafe. Perempuan jalang itu sama sekali tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikannya dari sore tadi. Ya, seseorang itu adalah diriku sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PSYCHOPATH [Completed]
Mistério / SuspenseArabella tak tahu kenapa teman sekampusnya tiba-tiba membully-nya membuat dia merasakan perasaan aneh. Bukan itu saja, Jessie--adiknya pun di bully oleh teman sekolahnya dan lebih parahnya Momy nya mendapatkan perilaku tidak enak dari tetangganya. ...