22 || Bryan VS Alex

552 62 0
                                    

Instagram : @jilsighn
Follow my akun gaes!

Mau spoiler? Follow akun instagram : @wattpad.sisi

Sebelum baca vote dulu ya wahai readers!

Keknya part ini paling pendek, jadi pelan-pelan aja bacanya yak.

Okay, selamat membaca!

*****

BUGH! BUGH! BUGH!

BRAK!

"Argh! Fuck Bryan!"

Aku melihat Bryan yang mencabut pisaunya di tangan Alex lalu memukul Alex dengan tangan kosong karena kapak yang Bryan bawa terhempas oleh Alex. Bryan memukul Alex dengan beringas, dia bahkan mengangkat Alex dan melemparnya ke tembok ruangan ini.

Aku mulai bangkit dari posisiku saat ini. Aku meringis, perutku di tendang berkali-kali oleh polisi bajingan itu. Sialan, saat aku mulai memasuki ruangan rawat Jacob tadi sore, ternyata ada Alex di sini dan berakhir aku yang harus berurusan dengan bajingan satu ini.

Alex, polisi bajingan itu cukup pintar berkelahi. Dia selalu menghindar dengan benar saat aku akan menancapkan pisauku padanya dan jangan lupakan trik liciknya saat aku tendang tadi. Dia pura-pura terjungkal dan saat aku mendekatinya, Alex langsung menarik kedua kakiku dan berakhir aku yang terjatuh kemudian Alex memukulku tanpa ampun.

Tapi kini, aku melihat Alex yang sepertinya dia sedang kesakitan akibat dari perbuatan Bryan, apa lagi tangannya yang mengeluarkan banyak darah. Tapi, Alex-polisi bajingan itu berpura-pura tidak terjadi apa-apa, padahal sangat kentara jika wajahnya menunjukkan rasa sakit.

"Seharusnya dari dulu aku membunuhmu, Alex!"

Bryan mulai mendekati Alex, dia menendang Alex dengan kuat sehingga Alex terguling sampai di sisiku. Tatapanku sempat bertemu dengan Alex tapi aku langsung mengalihkan pandanganku padanya, aku terlalu jijik melihatnya. Emosiku pun belum reda, aku sempat ingin membantu Bryan tapi laki-laki yang terlihat sebaya denganku itu melarangku. Tampaknya Bryan tidak ingin aku merusak kegiatannya, atau mungkin balas dendam...? Mungkin saja Bryan mempunyai masalah di masa lalu dengan Alex, laki-laki itu bahkan berkata dari dulu pada Alex barusan.

Aku mulai menatap kembali pada Alex dengan tanganku yang mengelus perutku yang terasa perih. Tendangan Alex tidak main-main. Aku saja bahkan terbatuk dan mengeluarkan darah akibat tendangannya. Tapi, oh tidak, aku tahu tatapan Alex, sementara Bryan-laki-laki itu kembali mendekati Alex dengan tangannya yang menggenggam pisau erat-erat.

"Bryan-"

BRAK!

Alex lagi-lagi melakukan hal yang sama. Dia menarik kedua kaki Bryan dan berakhir Bryan yang sekarang terbaring di lantai. Kulihat Alex mulai duduk di perut Bryan bersamaan dengan tangannya yang merebut paksa pisau yang ada di tangan Bryan. Sialan! Ini tidak bisa di biarkan.

"Sepertinya kau akan habis di tanganku!"

BUGH! BUGH! BUGH!

"Argh!"

"Dan sepertinya kau lupa jika aku masih ada di sini Alex!" aku berteriak kencang, napasku memburu seirama dengan amarahku yang memuncak. Kapakku yang masih bersih kini mulai ter nodai oleh darah kotornya. Punggung baju polisi Alex terdapat tiga sobekan dan darah mulai mengalir dari masing-masing bekas pukulanku di punggungnya.

Mataku melihat Alex yang meringis kesakitan dan bersamaan dengan itu juga Bryan langsung bangkit. Dia membawaku ke belakang sehingga punggungku terbentur tembok.

DIA PSYCHOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang