Gak kerasa banget ini part akhir!!!
Gila sih, masih kangen sama Arabella Brianna.Oke, pelan-pelan ya bacanya!
Jangan lupa follow akun instagram aku : @jilsighn
Jangan lupa juga follow akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
Di sana aku bakal post tentang cerita yang lainnya! Yuk follow yuk!Jangan lupa sebelum baca, budaya kan vote dulu! Aku udah kasih tutorial nya loh! Gampang kok, yuk vote!
Okay, selamat membaca!
NOTE : Ada catatan nanti di bawah tentang extra part sama story yang bakal debut. Di baca, ya.
*****
Apa kalian yakin ini akan aman?
___
Arabella Brianna
Lenganku di cekal dengan kuat oleh Jacob. Dia menyeretku dengan kasar membuatku ingin membunuhnya. Tawa Jacob pun dari tadi menggema, dia sepertinya senang sekali bisa menangkapku. Padahal, ini belum seberapa untukku karena-oh aku jadi tidak sabar untuk rencanaku ini.
"Aku sudah menangkapmu psikopat licik. Nanti kau akan menikmati permainanku," kata Jacob begitu dia menghentikan langkah kakinya di depan ruang tahanan yang tadinya di tempati oleh Kely.
Aku langsung menoleh ke ruang tahanan yang berada di sampingnya dan saat itu aku langsung terkejut, benar-benar terkejut. Mataku mendapatkan Brave yang sedang menatapku. Dia, Brave, pemilik mata yang sama persis sepertiku. Laki-laki itu menatapku dengan tatapan terkejutnya dan juga tatapan yang tidak ku mengerti. Aku mengernyit heran. Apa maksud dari tatapan itu?
"Sialan, Kely sangat beruntung bisa kabur dari sini tapi sepertinya aku lebih beruntung karena bisa menangkapmu."
Aku tidak memedulikan ucapan polisi bodoh itu, yang ku lakukan hanya terus menatap Brave yang dari tadi menatapku balik. Kondisinya mengenaskan. Banyak memar di wajahnya dan aku yakin kondisi tubuhnya tidak baik. Tapi bukan itu yang menjadi perhatianku, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang belum ku ketahui darinya. Tapi... apa? Sial, ini membuatku penasaran.
"Oh Brave, aku sudah menangkap Arabella dengan rencanaku. Bagaimana tanggapanmu soal ini?" tanya Jacob, tapi Brave tetap menatapku, tidak mengalihkan pandangannya dariku sedetik pun. "Ah, apa kalian sedang menikmati pertemuan kalian setelah lamanya?"
Aku mengernyit. Apa maksud dari ucapan Jacob? Apa aku pernah bertemu dengan Brave? Sial, itu tidak mungkin.
"Brave, aku sedang berbaik hati padamu. Psikopat licik ini akan aku tempatkan di samping ruang tahananmu. Kau perlu membayar itu, bukan?" Jacob terkekeh. Polisi bodoh itu mulai menatapku. "Tunggu waktu kematianmu psikopat licik!"
Begitu Jacob berkata seperti itu, aku langsung di dorong ke ruang tahanan yang bersebelahan dengan ruang tahanan Brave. Aku langsung bersandar di tembok yang menjadi penghalang antara aku dan Brave begitu melihat kepergian Jacob, sedetik kemudian suara Brave mulai terdengar.
"Arabella Brianna?" panggil Brave. Aku hanya diam tak membalas panggilannya. "Bagaimana bisa kau tertangkap?"
Aku berdecih. Pertanyaan itu membuatku mengingat kelicikan yang di lakukan oleh SchattenKiller padaku. Pertanyaan itu mampu membuatku menjadi emosi. Sialan, aku ingin membunuh Luke, Ardolph dan Kely! Aku jadi ingin menghancurkan SchattenKiller!
"Bicaralah...."
"Apa kau mengenalku?" tanyaku. Entah kenapa pikiranku jadi pusing saat ada sebuah memori yang terpotong berputar di pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PSYCHOPATH [Completed]
Mystère / ThrillerArabella tak tahu kenapa teman sekampusnya tiba-tiba membully-nya membuat dia merasakan perasaan aneh. Bukan itu saja, Jessie--adiknya pun di bully oleh teman sekolahnya dan lebih parahnya Momy nya mendapatkan perilaku tidak enak dari tetangganya. ...