Instagram pribadi : @jilsighn
Yok follow yok biar bisa temenan.
Mau spoiler cerita Arabella? Yuk follow ig khusus wattpad : @wattpad.sisiBudayakan vote sebelum baca, okay?
Selamat membaca gaes!
*****
“Halo Alex, kita bertemu lagi.”
Aku langsung mengambil kapak yang ada di sisi Alex. Aku menyeringai lebar saat melihat wajah tegangnya. Tampaknya Alex terkejut dengan kedatanganku yang secara tiba-tiba.
“Permainan kita belum selesai, bukan?” tanyaku sembari menginjak dadanya yang bidang. Sejujurnya aku sedikit kesal karena Kely dan Luke sudah menambah luka pada tubuh Alex, padahal seharusnya Alex terluka olehku saja. Alex mainanku. Dia bagianku. Dan kematian Alex adalah urusanku.
“Apa yang kau lakukan?!” tanya Kely dengan suaranya yang merusak telingaku. Tangannya memegang pundakku cukup kencang dan aku langsung menepisnya secara kasar.
“Apa kau belum mengerti dengan ucapanku barusan? Aku sangat malas jika harus menjelaskannya,” balasku tanpa menatapnya. Aku sedang mengontrol emosiku karena melihat luka yang di dapat oleh Alex bukan karyaku.
“Seharusnya aku yang berkata seperti itu! Apa kau belum mengerti dengan ucapan kami tadi di markas? Bahkan, kau ada di sana!” teriak Kely tepat di belakangku.
Argh sial! Ini sangat membuang-buang waktuku. Aku langsung mengeraskan injakanku pada dada Alex, karena polisi licik itu berusaha untuk bangkit. “Diam kau bodoh!”
“Arabella!”
Aku sangat geram dengan perkataan Kely. Dengan kaki yang menginjak dada bidang Alex, aku mulai menatap Kely dengan menahan emosi. “Alex dan Jacob adalah mainanku! Kau tidak berhak melukai mainanku!”
“Jangan melakukan hal bodoh, Arabella Brianna! Kau melanggar rencana SchattenKiller.”
Oh shit! Kini Luke yang berbicara padaku. Laki-laki itu terlihat marah padaku, apa lagi perkataannya yang seolah tidak ingin di bantah membuatku tahu jika Luke sedang di landa emosi. Ah sialan, ini bukan salahku. Jelas-jelas Alex adalah bagianku, dan seharusnya Alex mati di tanganku.
“Apa yang kau—“
BRAK!
“Oh, sial!”
Aku terjatuh ke lantai dengan keras akibat dari kakiku yang di seret dengan kencang oleh Alex. Kepalaku terbentur dan kapak Kely yang ku genggam kini berada di tangan Alex. Aku menggeram. Mataku mulai menatap Alex yang kini sudah bangkit dan menatap kami bertiga dengan tajam.
Kekehan Alex mulai terdengar. Kami bertiga mulai menatap Alex dengan teliti, bahkan aku memperhatikan gerakan tubuhnya yang mungkin harus ku waspadai. Alex licik, tentu saja aku harus berhati-hati dengannya.
Aku mulai bangkit dan berdiri di antara Luke dan Kely. Aku dapat melihat jika Kely berancang-ancang ingin memukul Alex tapi pergerakannya terhenti saat Alex tiba-tiba tertawa kencang.
“Sudah kubilang bukan jika SchattenKiller bukan lawanku,” kata Alex membuatku berdecih. “Kalian terlalu mudah untukku.”
Oh sial, aku baru menyadari sesuatu. Apa mungkin... Alex menjebak SchattenKiller?
BRAK! BRAK! BRAK!
Perhatian kami bertiga langsung teralihkan saat pintu ruangan ini berusaha di dobrak oleh seseorang. Ah bukan, bukan seseorang tapi sepertinya beberapa para manusia karena terdengar kericuhan di luaran sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PSYCHOPATH [Completed]
Mystery / ThrillerArabella tak tahu kenapa teman sekampusnya tiba-tiba membully-nya membuat dia merasakan perasaan aneh. Bukan itu saja, Jessie--adiknya pun di bully oleh teman sekolahnya dan lebih parahnya Momy nya mendapatkan perilaku tidak enak dari tetangganya. ...