37 || Terjebak rencana Jacob

421 53 1
                                    

Hai... Udah part 37 aja! Huhu, gak kerasa!

Jangan lupa sebelum baca vote dulu ya.

Oke, selamat membaca!

*****

“Apa aku bilang? Harusnya waktu itu aku langsung pindah dari apartemen ini!” Kely mengusap air matanya. Ketakutannya kembali menghampiri. Meski kini tidak ada darah, bangkai atau pun potongan-potongan tubuh hewan, dia tetap ketakutan karena ada tulisan yang membuatnya merinding setengah mati. “Jacob, ini bukan keinginanku. Bekerja sama denganmu bukan untuk ini. Ku mohon, aku tidak mau jika seperti ini.”

Jacob masih sibuk dengan pikirannya sementara kedua matanya tetap fokus pada tulisan yang ada di kaca. Dia mendengar dengan jelas perkataan Ellen tapi polisi itu mengabaikannya. Bukan sengaja tapi Jacob ingin fokus dengan apa yang sedang dia pikirkan.

“Tuan Jacob, jangan diam saja!” erang Ellen. Dia tidak mau jika harus seperti ini terus. Bekerja sama dengan Jacob bukan untuk di teror seperti ini tapi untuk balas dendam pada Arabella Brianna.

“Ellen, kita bisa jebak dia jika kau tetap tinggal di sini untuk beberapa hari ke depan,” kata Jacob begitu ada sesuatu yang melesat di pikirannya.

Tentu Ellen langsung menggelengkan kepalanya begitu mendengar perkataan Jacob yang tak memikirkan kondisinya. Dia pikir Jacob akan langsung menyetujui ucapannya tapi ternyata tidak. Bahkan balasannya di luar dugaan. “Kau menggunakanku untuk menjebak penerorku? Jacob, apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku setiap pulang di suguhi teror seperti ini? Aku sangat takut.” Ellen menghela napas sejenak. “Aku tidak mau tinggal di sini lagi.”

“Aku tahu Ellen, kau pasti ketakutan. Tapi bukan kah ini yang terbaik? Kau harus lawan rasa takutmu jika kau tidak ingin dia terus menerormu seperti ini,” rencana yang satu ini, Jacob sangat yakin jika ini akan berhasil. “Dan kau harus tahu, aku akan mengerahkan beberapa polisi untuk menjagamu.”

“Tuan Jacob, bisa kah kau mengubah rencanamu?” sejujurnya Ellen mulai merenungkan perkataan Jacob tapi rasa takutnya lebih tinggi dari apa pun. Ellen sangat takut jika harus mengalami hal ini terus.

“Ellen, pikirkan baik-baik. Ini kesempatan emas. Kita harus pasang CCTV di apartemen ini.” Ellen kembali mengusap air matanya yang luruh. Dia kembali merenungkan perkataan Jacob. “Kau ingin tahu dia siapa, bukan?”

“Ya, aku ingin mengetahuinya, tapi... aku sangat ketakutan jika harus tetap di sini.”

“Kau tidak akan sendiri kali ini,” kata Jacob, berhenti sejenak. “Dia akan ikut tinggal di sini.”

Begitu Jacob berkata seperti itu, seseorang yang mempunyai tujuan yang sama dengan Ellen—balas dendam pada Arabella Brianna—langsung terlihat dari pintu masuk apartemen ini kemudian berjalan mendekati Jacob dan Ellen. Dia adalah orang yang baru datang dari Westwood ke Sacramento kemarin. Dia adalah orang yang sempat mengejutkan Ellen.

“Jacob, apa yang ada di pikiranmu?”

“Cukup tinggal di sini bersamanya. Hanya beberapa hari. Yang menjagamu bukan dia saja tapi para polisi akan menjagamu dari luar apartemen. Dan tentunya aku juga menjagamu.”

“Kali ini tidak akan gagal, kan?” Ellen hanya ingin memastikan. Sepertinya memaksa Jacob untuk membawanya pindah dari sini akan sia-sia, terpaksa dia tetap di sini.

Jacob mengangguk. “Mohon kerja sama nya, Ellen.”

“Kau tidak perlu khawatir. Kita akan menangkap dia yang menerormu.”

Ellen menatap Jacob dan orang itu secara bergantian sembari mengangguk kaku, kemudian tersenyum paksa. Dia menuruti meski pun ada sedikit ragu di hatinya.

DIA PSYCHOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang