Hai, jangan lupa follow akun instagram aku ya! Ini nama akunnya : @jilsighn
Ada juga akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
Di instagram khusus wp, aku bakal post tentang cerita aku yang on going sama cerita yang bakal debut.Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Budayakan sebelum baca vote dulu.
Oke, selamat membaca manteman!
*****
“Apa yang harus ku lakukan di sini? Ya, mungkin, aku bisa membantumu untuk menangkap Arabella Brianna.”
Jacob yang mendengar itu masih terdiam. Pikirannya masih memikirkan sesuatu. Entah kenapa dia merasa jika seseorang yang meneror Ellen adalah Arabella, tetapi Ellen terus menyangkal hal itu. Bisa saja bukan Arabella sudah mengetahuinya? Tapi meski bukan Arabella, Ellen harus lebih berhati-hati lagi. Perempuan itu tengah di incar oleh seseorang yang masih belum diketahui identitasnya.
“Jacob, apa yang kau pikirkan?”
“Ku rasa kau harus menemukan Arabella secepatnya,” kata Jacob. Polisi itu menatap seseorang yang sedang duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi yang didudukinya, “kau tentu tahu jika kau harus berhati-hati.”
“Tanpa kau memberitahu pun aku sudah tahu tentang hal itu,” balas orang itu, dia menghela napas pelan. Sejujurnya ini terasa sulit karena dirinya secara langsung akan membawa Arabella nanti. “Aku tidak terlalu tahu tempat-tempat yang sering di kunjungi oleh Arabella, jadi aku harus ke mana sekarang?”
“Kau cukup berdiam diri di kafe yang dekat dengan kantor ini. Aku tahu psikopat licik itu pasti selalu mengawasi kita dari sana.” Jacob berdiri dari duduknya, “aku akan memerintahkan beberapa polisi untuk menjagamu nanti di sana.”
Orang itu hanya mengangguk meski dalam hatinya ada keraguan tentang apa yang akan ia lakukan sebentar lagi. Dia tidak pernah seperti ini, jadi masih ada rasa takut untuk melakukan ini semua, apa lagi sebentar lagi dia akan mengawasi Arabella. Sungguh, dia tahu Arabella adalah seseorang yang cukup di takuti oleh warga Westwood. Banyak polisi yang tewas karenanya dan dia akan mengawasi Arabella secara langsung...? Bukankah ini adalah tantangan yang cukup mengerikan? Tapi tidak apa, yang penting balas dendamnya terbalaskan.
“Okay, aku akan segera ke sana.” Orang itu mulai bangkit dan berjalan ke arah pintu ruangan kerja khusus Jacob. Baru beberapa langkah, dia terhenti karena ucapan Jacob.
“Jangan sia-siakan kedatanganmu ke sini. Arabella—psikopat licik itu berhak mati di tanganmu.” Jacob kembali duduk dengan matanya menatap seseorang yang kini berdiri lima langkah darinya, “aku sangat berharap dengan kau turun tangan, semua rencana kita berhasil. Semoga beruntung.”
Orang itu hanya tersenyum miring kemudian mengangguk.
***
SchattenKiller—Luke
Aku sungguh terkejut begitu memasuki kamar Arabella tadi. Keterkejutanku masih terasa sampai sekarang. CCTV yang terpasang di berbagai tempat Sacramento, perempuan yang aku kenal sebagai korban Arabella dan terkejut dengan senjata-senjata yang ada di sini. Mulai dari pistol, beberapa bom, pisau belati yang sangat tajam, berbagai pisau lainnya, celurit dan beberapa kapak. Aku sungguh tidak menduga dengan hal ini. Aku pikir dengan Arabella pergi ke Sacramento dengan seseorang yang pernah ku temui itu, mungkin Arabella meninggalkan dunianya ini tapi ternyata dugaanku salah begitu Arabella menghubungiku waktu itu.
Namun keterkejutanku mulai berubah menjadi rasa amarah saat dalam rekaman CCTV ini aku mulai melihat Jacob yang sedang berjalan di sisi jalan bersama perempuan yang pernah menjadi korban Arabella. Aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan karena suara kendaraan yang lebih dominan, tapi aku tahu jika Jacob sedang merencanakan sesuatu untuk Arabella, mungkin. Ya, sepertinya untuk Arabella karena polisi itu belum mengetahui kedatangan SchattenKiller ke Sacramento.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PSYCHOPATH [Completed]
Mystery / ThrillerArabella tak tahu kenapa teman sekampusnya tiba-tiba membully-nya membuat dia merasakan perasaan aneh. Bukan itu saja, Jessie--adiknya pun di bully oleh teman sekolahnya dan lebih parahnya Momy nya mendapatkan perilaku tidak enak dari tetangganya. ...