39 || 30 Januari

437 58 5
                                    

Jangan lupa follow akun instagram aku ya gaess : @jilsighn
Jangan lupa juga follow akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
Di instagram khusus wp, aku selalu post tentang cerita ini, cerita lainnya dan cerita yang bakal debut. Jadi, pantengi aja dan follow akun nya.

Sebelum baca budaya kan vote dulu! Belum tahu cara vote? Tinggal klik tombol bintang di bawah kiri pojok. Gampang kan? Tenang gak bayar kok!

Oke, selamat membaca!

*****
SchattenKiller--Arabella

Pagi ini aku berdiam di kamarku dengan tanganku yang memegang diary perempuan jalang itu. Setelah tadi malam aku menghabiskan waktuku untuk menonton rekaman CCTV kini aku beralih membaca diary perempuan jalang itu. Sampai saat ini aku belum menemukan sesuatu, yang ku temukan hanya tulisan di mana dia akan balas dendam padaku dan tulisan yang isinya ketakutan perempuan jalang itu saat ku teror kemarin-kemarin.

Tapi ada sesuatu yang membuatku penasaran. Di tengah-tengah buku diary ini ada tulisan yang membuatku terfokus untuk ingin mengetahuinya.

Rencana hari ini berjalan mulus. Aku, para polisi dan detektif lainnya hanya perlu bergerak karena semua sudah di persiapkan dengan matang. Tapi... semua hancur saat aku pulang ke apartemen dan menemukan bangkai potongan tubuh anjing liar oleh seseorang yang menerorku. Aku tidak tahu dia siapa, tapi aku harap orang itu akan mati di tanganku sendiri.

Saat membaca tulisan paling bawah rasanya aku ingin tertawa. Sialan, mana ada aku mati di tangan perempuan jalang itu? Masuk akal jika perempuan itu yang mati di tanganku, bukan?

Kini aku kembali merenungkan catatan yang tertulis paling awal. Aku perlu tahu rencana apa yang telah di susun oleh perempuan jalang itu bersama para polisi bodoh dan para detektif itu. Aku yakin, mereka merencanakan itu saat di kafe yang dekat dengan kantor polisi Sacramento. Sialan, harusnya aku mendengarkan perkataan mereka waktu itu. Tapi bisa saja bukan jika rencana itu tidak akan ter jalankan? Ya, karena semuanya hancur di malam pertempuran itu.

Aku langsung menggelengkan kepalaku mencoba menepis pikiranku yang masih ingin mengetahui rencana yang telah di susun oleh perempuan jalang itu. Tanganku kini membuka satu per satu halaman diary ini dan sampai sekarang aku belum menemukan sesuatu di diary ini.

Aku menghela napas. Pagi ini sepertinya aku menghabiskan waktuku dengan sia-sia, tidak ada yang ku temukan di buku diary ini. Tapi... bagaimana dengan perkataan Luke waktu itu, dia bilang aku akan menemukan sesuatu di buku diary ini, tapi apa yang ku temukan? Sama sekali tidak ada.

Aku mulai melemparkan buku diary ini ke lantai dengan asal dan mataku kembali terfokus dengan halaman diary itu yang terbuka. Aku kembali membawanya dan mulai membaca isi catatan itu.

30 Januari, waktunya membunuh Brave.

Kedua bola mataku tiba-tiba membulat. Brave? Aku sungguh terkejut dengan apa yang aku temukan di sini. Jadi, ini maksudnya? Sialan! Ini tidak bisa di biarkan. Dan tunggu... 30 Januari? Bukan kah itu tepat satu bulan lagi dari sekarang? Oh fuck! Waktuku untuk menyelamatkan Brave tinggal sedikit lagi.

Aku langsung keluar dari kamar ini dan menemukan Ardolph juga Luke yang sedang berbicara entah tentang apa. “Luke, kau mengetahui dengan benar di tanggal 30 Januari nanti?”

Luke mulai menoleh padaku. Laki-laki itu mengangguk. “Itu yang aku maksud.”

“Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak mempunyai waktu,” kataku tergesa-gesa. Aku masih terkejut. Entah kenapa aku merasa aku harus segera menyelamatkan Brave dalam waktu dekat meski dia bukan siapa-siapa untukku. “Luke, Ardolph, katakan. Aku tidak bisa berpikir jernih saat ini.”

DIA PSYCHOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang