34 || HAI....

438 48 2
                                    

Jangan lupa follow akun instagram aku ya gesss, ini nama akunnya : @jilsighn
Dan follow akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
Di ig khusus wattpad, aku bakal post tentang cerita on going dan bakal post tentang cerita yang bakal debut.

Jangan lupa juga sebelum baca, budaya kan vote ya!

Oke, selamat membaca!

*****

HAI....

Itu adalah kata yang tertulis di kaca yang ada di kamar Ellen. Darah yang menjadi tinta bercucuran ke bawah menghiasi kacar besarnya membuat Ellen semakin ketakutan. Bau darah yang cukup asing di indera penciumannya membuat Ellen ingin muntah. Apa lagi dia melihat potongan-potongan tubuh anjing membuatnya mati rasa. Ellen tidak bisa bergerak saking takutnya dengan keadaan kamarnya yang di luar dugaan.

Ellen hanya bisa menangis. Melihat darah yang ada di kamarnya membuatnya mengingat kejadian di mana dia di siksa oleh Arabella Brianna dengan habis-habisan. Ellen kembali ketakutan. Dia tidak pernah menduga hal ini akan terjadi di hidupnya. Hal ini mampu membuatnya seperti ini.

Tubuh Ellen bergetar hebat. Melihat kamarnya yang hancur berantakan dengan potongan tubuh anjing membuat Ellen tidak bisa berpikir jernih. Dia hanya bisa menunggu kedatangan Jacob sembari terduduk di pojok kamar. Perempuan itu menangis, berharap Jacob segera datang ke rumahnya.

“Ellen!?”

Itu teriakan Jacob. Ellen tetap di posisinya dan tidak bergerak sama sekali. Perempuan itu bisa mendengar suara derap langkah kaki yang mendekatinya, derap langkah kaki itu bukan langkah kaki satu orang. “Ellen, apa yang terjadi?”

“Siapa yang melakukan ini?” tanya seseorang yang suaranya pernah dia dengar meski jarang. Ellen menengadah dan matanya dapat melihat Jacob dan seseorang yang membuatnya terkejut setengah mati. Ellen tidak tahu dia dan Jacob saling mengenal.

“Kau—?” Ellen langsung menghapus air matanya dengan kasar kemudian bangkit, matanya menatap Jacob dan seseorang yang datang bersama Jacob secara bergantian. “Bagaimana bisa kau ada di sini?”

“Itu bukan hal yang penting untuk saat ini,” balas orang itu, “apa yang terjadi sekarang?”

Ellen menggeleng. Dia menatap Jacob dengan kebingungan. “Jacob, apa yang kau rencanakan?”

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas pertanyaanmu, Ellen.” Jacob melihat setiap darah yang ada di kamar Ellen. “Apa yang terjadi dengan kamarmu?”

“Apa mungkin ini ulah Arabella Brianna?”

Ellen langsung menggelengkan kepalanya begitu mendengar perkataan seseorang yang datang bersama Jacob. Perempuan itu tidak setuju dengan ucapannya. Ellen berpikir itu sangat tidak masuk akal. “Tidak mungkin. Aku tahu pasti jika Arabella belum mengetahui jika aku masih hidup, tidak masuk akal bukan jika dia tahu letak apartemen ini.”

“Kau yakin dengan apa yang kau ucapkan barusan?” tanya Jacob. Polisi itu kini berada tepat di depan kaca yang di hiasi darah anjing.

“Aku yakin. Aku selalu berhati-hati selama ini dan tidak mungkin jika ini ulah Arabella.” Ellen terus menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa menyangkal bahwa dirinya masih takut meskipun kini dia tidak sendiri. “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Dan sialnya, di sini tidak ada satu pun CCTV yang terpasang.”

“Jika ini bukan ulah Arabella, lalu siapa?” tanya Jacob yang masih memperhatikan keadaan kamar Ellen. Polisi itu mulai memeriksa kamar mandi dan mendapatkan beberapa potongan tubuh anjing yang berserakan di mana-mana. Baunya sangat menyengat namun Jacob sudah terbiasa dengan hal ini.

DIA PSYCHOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang