Instagram : @jilsighn
Yok difollow gaes :))Sekalian follow akun instagram khusus wattpad : @wattpad.sisi
Sebelum baca pastikan vote dulu:)
Selamat membaca dunia Arabella Brianna!
*****
Arabella BriannaSetelah kepergian Jack dari rumahku, aku langsung pergi ke luar untuk melihat suasana gelapnya malam ini. Malam ini persis seperti malam kemarin, di mana banyak polisi dan wartawan yang masih ada di jalan menuju tempat gedung kumuh itu. Ah ya, jangan lupakan ada beberapa warga bodoh yang berkeliling di sana hanya untuk kepuasan atas rasa penasarannya.
Jacob terlihat emosi di depan sana, kudengar polisi bodoh itu masih belum menemukan jejakku di lokasi. Coba saja, tidak semudah itu untuk menemukanku bodoh! Sayang sekali, umurnya pasti tidak akan lama lagi. Sudah tua, selalu emosi dan berurusan denganku adalah hal yang mudah untuk membuatnya mati.
Aku mulai berjalan kembali untuk meninggalkan tempat ini, karena tujuanku bukan di sini. Lihat saja, aku akan lebih membuatmu frustrasi Jacob. Hahaha. Polisi bodoh itu dengan gampangnya menyebutku psikopat licik, dia tidak tahu saja bahwa tidak ada pembunuhan bersih yang di lakukan oleh para psikopat.
Saat ini aku sudah berada di depan kantor polisi yang ada di daerah Westwood. Aku menatap kantor ini dengan senyum jahil. Kantor polisi ini terlihat kosong dan tidak ada satu orang pun di dalamnya. Aku tidak habis pikir, kenapa para polisi di sini sangat bodoh? Mereka meninggalkan kantor dan pergi ke lokasi gedung kumuh itu tanpa ragu. Mereka pikir karena ini kantor polisi semua akan aman? STUPID! Mereka sangat tidak pantas menjadi seorang polisi.
Aku mulai berjalan untuk mendekati gerbang masuk kantor ini dan berhenti setelah tepat di depannya. Dengan kepala tertutup oleh tudung sweater, aku mulai mengambil pilox yang ada di saku sweater ku lalu mulai menghiasi gerbang yang sangat besar ini. Akan kucoreti semua tembok-tembok ini dengan pilox ini, karena ini hadiah awal dariku untuk kebodohan mereka semua.
Saat aku akan menghiasi pintu masuk kantor polisi ini, aku di kejutkan oleh seorang polisi yang sedang berlari untuk menangkapku dari dalam sana. Sialan, aku tidak memeriksanya dengan teliti. Sontak saja, aku langsung berlari secepat mungkin keluar dari wilayah kantor polisi ini namun sebuah suara pistol langsung menggema membuat langkahku terhenti.
“Jangan bergerak!”
Aku mulai berbalik dan menatap tidak suka pada polisi itu yang ternyata sedang menodongkan pistolnya padaku.
“Angkat tanganmu bodoh!”
Sialan, dia mengataiku.
“Sekali saja kau bergerak dari tempatku, kau menyuruhku untuk menembakkan pistol ini pada tubuhmu itu!”
“Oh ya?” aku berjalan satu langkah ke belakang dengan tersenyum jahil padanya dan kedua tanganku masih setia di dalam saku sweater yang kupakai.
DOR!
“Brengsek!” untung saja aku langsung menghindar dari peluru itu. Aku mulai berbalik dan kembali lari untuk bersembunyi. Polisi bodoh itu mengejarku sangat cepat dan pistol yang terus dia tembakkan tidak ada yang mengenai tubuhku.
Mataku dapat melihat lorong di dekat hotel yang menjulang tinggi di depan sana. Langsung saja aku berlari ke arah sana dengan kedua tanganku yang menutupi kepalaku. Sialan, polisi yang satu ini menyusahkanku.
Saat tubuhku sampai di lorong tersebut, aku bersembunyi untuk menstabilkan napasku terlebih dahulu. Kini masing-masing tanganku memegang pisau untuk kutancapkan pada tubuhnya yang sedikit berisi. Mataku dapat melihat bayangan polisi yang sedang mencariku di lorong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA PSYCHOPATH [Completed]
Mystery / ThrillerArabella tak tahu kenapa teman sekampusnya tiba-tiba membully-nya membuat dia merasakan perasaan aneh. Bukan itu saja, Jessie--adiknya pun di bully oleh teman sekolahnya dan lebih parahnya Momy nya mendapatkan perilaku tidak enak dari tetangganya. ...