-27🌹

257 36 18
                                    

Lo udah kecewain gue, tapi gue gak tau cara buat benci sama lo.

Natasya

Lari terus, sampe gue berhasil ngejar lo dan dapetin lo lagi

Rangga

Galang menatap manik mata Natasya dalam, terlihat kekecewaan yang dalam dari sorot mata Natasya menatap dirinya.

"Gue salah, gue akuin itu, Nat." Natasya tidak bereaksi ia masih menatap datar kearah Galang.

"Kesalahan terbesar gue saat ini, adalah udah ngebuat lo kecewa. Kalo lo benci gue, gue ngerti," ujar Galang pasrah.

Natasya tiba-tiba saja memeluk Galang dengan tangis yang pecah di pundak Galang.

"Lo udah kecewain gue, tapi gue gak tau cara buat benci sama lo."

Galang membalas pelukan Natasya dan tersenyum, dirinya terlalu buruk untuk Natasya yang terlalu baik, tapi bukankah cinta saling melengkapi? Jika memang benar, biarlah dirinya dan Natasya saling melengkapi.

***

"Siska belum mandi tak tentuang, tak tentuang,"

Pagi-pagi buta Aditya sudah bersenandung ria masuk ke dalam ruangan Siska.

"Asem, lo Bang." Aditya melirik ke arah Siska.

"Lo emang bau asem hampir tiga hari gak mandi," cibir Aditya, Siska geram inginnya ia mencubit pinggang Kakaknya ini, namun sayang ia masih berbaring di ranjang.

"Lo udah boleh pulang hari ini." Mata Siska langsung berbinar menatap Aditya.

"Yang lain. Gimana, Bang?" Adit menaikan sebelah alisnya menatap Siska.

"Rangga udah pulang kemaren sama rombongan temen sekolah lo, kemahnya udahan."

Siska terdiam bagaimana bisa Aditya menjawab sesuai dengan harapannya.

'cklek' terlihat Rangga memasuki ruang rawat Siska, bahagia tentu saja, baru beberapa detik ia membicarakan dan merindukan Rangga dan lelaki ini sudah berada di sana.

"Lo ngapain pagi-pagi ke sini?" tanya Aditya.

"Gue yang anterin Siska yah, lo duluan aja." Aditya mengangguk setuju dan keluar meninggalkan Siska dan Rangga.

Siska menaikan sebelah alisnya menatap Rangga penuh tanya.

"Lo udah siap, 'kan?" Siska mengangguk dan turun dari ranjangnya.

Rangga merangkul pinggang mungil Siska dan membantunya berjalan, jantung Siska tengah berdangdut ria sepertinya, mendapat perilaku seperti ini dari Rangga.

"Gue bisa jalan sendiri, gua dah sembuh." Siska menurunkan tangan Rangga dari pinggangnya, jika diteruskan bahaya untuk jantung Siska.

Rangga membukakan pintu mobil untuk Siska, lalu ia memutari bagian depan mobil dan duduk di kursi pengemudi. Ia melirik ke arah Siska, terlihat seatbelt Siska yang belum terpasang. Rangga mendekatkan wajahnya dan mencoba meraih seatbelt, jarak wajah Siska dan Rangga kini begitu dekat.

"Cantik," lirih Rangga.

"Hah?"

"Eh gak, Lo pake sabuk pengaman aja mesti gue, yah." Siska menaikan sebelah alisnya.

"Lo ngalihin pembicaraan?" Usaha Rangga sia-sia, Siska menyadari bahwa dirinya mengalihkan pembicaraan.

"Lo, udah beneran sembuh, 'kan?" Siska mengangguk.

About Siska (Complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang