-16🌹

326 48 27
                                    

Gue gak peduli kalo gue harus hancur karena deket sama lo

Siska

Siska bangkit, ia menghapus air matanya dan kembali meraih ponsel yang sempat ia lempar tadi, terdapat beberapa goresan dan retak dilayar ponselnya.

"Lo pikir bisa mainin perasaan gue, nggak akan bisa Rangga." Siska bermonolog sendiri.

Ia memutuskan untuk mengirimkan sebuah pesan pada Rangga, ia akan menuntut penjelasan padanya.

Siska
kita ketemu di depan Alfamart deket rumah gue, sekarang!

Setelah mengirim pesan tersebut, Siska bergegas bersiap dan pergi untuk menemui Rangga.

"Lo mau kemana, malem-malem gini?" Siska menatap Aditya yang tengah menonton TV di ruang tamu.

"Ke Alfamart."

Siska menatap Rangga yang tengah menunggunya, ia menghampiri Rangga dan menatapnya sengit.

"Lo kenapa? Kangen sama gue," Ucap Rangga dengan senyuman penuh percaya diri.

"Ck, gak usah kepedean sekarang lo jelasin ini!" Siska menunjukan foto yang telah membuat hatinya panas pada Rangga.

Rangga terdiam ia mengambil alih ponsel Siska dan menatap potretnya bersama Amel di layar ponsel Siska.

"Kenapa, gak bisa ngomong apa-apa 'kan!" Bentak Siska,

"Lo kalo cinta sama Amel, yah pacaran sama Amel! jangan lo cinta ke Amel tapi, lo malah pacarin gue."Lanjut Siska memaki Rangga.

Hati Siska merasa sesak mengatakan itu semua, air matanya turun begitu saja membasahi pipinya, ia menatap Rangga sengit. Rangga memegang kedua pundak Siska.

"Gue bisa jelasin." Siska menepis tangan Rangga dari pundaknya.

"Apa!"

'Ting'

Terdengar sebuah notifikasi masuk pada ponsel Siska, Rangga melihat layar ponsel Siska dan no tidak dikenal itu kembali mengirimkan sebuah foto, Rangga mengunduhnya ia menunjukannya pada Siska.


"Kalo ini, lo sendiri bisa jelasin."Rangga menunjukan layar ponsel Siska.

Terdapat foto Siska dan Bagaskara yang tengah berjalan berdua, terlihat dari foto tersebut keduanya terlihat bahagia.

"Lo, jalan sama Kakak gue sendiri."Siska menatap Rangga heran mendengar ucapannya.

"Kakak lo?"

"Iyah."

"Asal lo tau yah, kemaren pas pulang sekolah gue sama Natasya di hadang Preman, dan kalo bukan Galang sama Bagaskara gue gak tau gimana nasib gue sama Natasya."

"Di hadang Preman?"Nada suara Rangga terdengar khawatir.

"Iyah, dan elo bisa-bisanya lo malah jalan sama cewek lain."Siska mendorong dada bidang Rangga, merebut ponselnya dan berjalan meninggalkan Rangga.

"Huft," Rangga menghela nafas berat, ia menyusul langkah Siska dan mengejarnya.

Rangga tidak boleh menjadi lelaki yang egois, untuk menghadapi panasnya api amarah Siska, Rangga harus menjadi Air yang sejuk, Rangga tidak akan membiarkan hubungannya dengan Siska berakhir begitu saja.

About Siska (Complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang