-17🌹

335 45 27
                                    

Jangan pernah rusak kepercayaan gue, karena buat ngebangun kepercayaan setelah dihancurkan gak gampang.

Siska

terlalu banyak orang yang berusaha dapetin lo dan gue yang jauh dari kata baik ini, cuman khawatir lo bakal mengabaikan gue dan milih yang lebih baik.

Siska

Lo itu terlalu manis, untuk diabaikan

Rangga

"Lo ngapain? Pagi buta udah di dapur?" Tanya Aditya seraya memperhatikan Siska yang tengah sibuk dengan adonan yang ia buat.

"Gue lagi bikin kue buat Rangga, Minggu ini gue mau kerumahnya biar jangan dia terus yang kerumah gue."

"Gue bantuin yah," tawar Aditya, Siska melirik Aditya dengan tatapan menyelidik.

"Nanti Lo bikinnya dua, gue juga mau ngasih Siren." Aditya menunjukan senyuman kuda.

"Gak modal lu, mending beli aja sana di toko."

"Lo gak boleh pelit! Sama Abang sendiri." Siska memutar bola matanya malas.

"Iyah nanti gue buatin."

"Nah gitu dong, minggir dulu." Siska minggir dan Aditya mengeluarkan ponselnya, lalu memotret adonan yang Siska tengah buat.

"Gue tunggu yah, nanti dibungkus yang bagus," titah Aditya detik berikutnya ia meninggalkan Siska di dapur.

Aditya
Aku lagi buatin kamu kue nih.

Aditya mengirimkan pesan tersebut pada Siren sambil mengirim foto adonan kue.

"Ck, pencitraan kenapa gue punya Abang kayak gitu, kalo gue jual di pasar loak laku gak sih." Siska terus mencaci maki Aditya, seraya melanjutkan kegiatannya.

"Gue kasih yang spesial buat Lo Siren." Siska bermonolog sendiri sambil tersenyum licik.

***

"Bang kuenya gue taruh di atas meja, gue berangkat yah."

"Lo gak mau gue anterin?" Tawar Aditya, namun Siska menggeleng.

"Gak usah, gue naik taksi aja."

"Oke, TITIDIJE."

"Hah, apaan?"

"Hati-hati di jalan." Siska tertawa renyah mendengar ucapan Aditya.

"Lu udah tuwir gak usah pake bahasa kayak gitu," cibir Siska pada Kakaknya Aditya.

Siska membuka pintu rumahnya dan keluar, namun saat hendak melangkahkan kakinya ternyata kakinya menyandung sebuah kotak, Siska meraih kotak tersebut terdapat kertas kecil diatasnya yang tertulis nama Siska disitu.

"Perasaan gue gak ada belanja online deh." Siska membuka kotak tersebut.

"Aaaa." Siska melempar kotak tersebut ketika mendapati isinya adalah tikus mati yang tertusuk pisau dengan pisau yang masih menempel.

"Sis, Lo kenapa?" Aditya langsung keluar dan melihat Siska yang terdiam mematung memperhatikan tikus mati tersebut.

"Bang Lo tau siapa yang ngirim ini?" Aditya menggeleng menandakan ia tidak tau.

About Siska (Complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang