-13🌹

328 51 10
                                    

Tanpa aku ucapin seharusnya kamu tau kalo aku cinta sama kamu lebih dari aku cinta sama diri aku sendiri

Aditya

Siska berlari menelusuri koridor Rumah Sakit dengan Rangga yang mengikutinya mencari ruangan dimana Siren dirawat, Siska menghentikan langkah kakinya saat melihat Aditya sedang duduk di bangku panjang di samping sebuah ruang rawat.

"Bang gimana keadaan Siren."Aditya mendongakkan kepalanya menatap Siska terlihat mata Aditya yang sembab.

"Dokter lagi periksa dia."Siska merasa kakinya begitu lemas hampir saja ia terjatuh sebelum Rangga menahan pundaknya dan menuntunnya untuk duduk didekat Aditya.

"Lo tenang dulu."Rangga mengusap pundak Siska lembut.

Terlihat jelas kecemasan dari wajah Siska dan Aditya mungkin, bagi Aditya wajar karena Siren adalah kekasihnya. Namun, melihat Siska yang menangis tersedu-sedu hingga lemas membuat Rangga sadar bahwa Siska tak seburuk yang dia kira selama ini, bahkan pada sahabatnya saja Siska sampai seperti ini.

"Sis, Siren gimana?"Siska, Aditya dan Rangga menoleh kesumber suara.

Terlihat Natasya yang datang dengan Galang disampingnya.

Siska menggeleng lemah "Gue juga belum tau keadaan dia, Siren masih diperiksa sama dokter."

Aditya menjambak rambutnya sendiri frustasi.

"Ini semua salah gue kalo terjadi sesuatu sama Siren gue gak akan maafin diri gue sendiri,"Ucap Aditya lemah Siska menggenggam pundak Aditya bermaksud memberi kekuatan untuk Kakaknya itu.

"Bang lo gak boleh kayak gitu,"Siska menatap Aditya sendu melihat keadaan Kakaknya yang benar-benar kacau.

"Jadi pas gue sama Siren di Taman...."

Flash back on

Aditya dan Siren tengah duduk di bangku panjang tengah Taman, Siren menyenderkan kepalanya pada pundak Aditya.

"Aditya,"seru Siren memanggil Aditya.

"hm."

"Siren cinta sama Aditya."Aditya tersenyum mendengar ucapan Siren.

"Aditya gak mau ngomong apa kalo Aditya juga cinta sama Siren?"Tanya Siren saat Aditya tak menjawabi ucapannya tadi.

"Emang harus yah."Siren menegakan kepalanya dan menatap Aditya horor.

"Aditya gak cinta yah sama Siren."Siren memanyunkan bibirnya.

"Siren liat aku."Aditya menangkup kedua pipi Siren.

"Tanpa aku ucapin seharusnya kamu tau kalo aku cinta sama kamu lebih dari aku cinta sama diri aku sendiri."Mata Siren terlihat berkaca mendengar penuturan dari Aditya.

"Tapi, Siren mau denger Aditya bilang kalo Aditya cinta sama Siren."Mohon Siren dengan nada lembut.

"Aku Aditya mencintai kamu Siren hari ini, esok dan selamanya."Ucap Aditya tulus, air mata lolos membasahi pipi Siren diiringi senyuman.

"Aditya."Siren menghapus air matanya dan lagi-lagi memanggil nama Aditya.

"Apa lagi hm,"Aditya menaik turunkan dagunya.

"Siren mau es krim."Siren menunjuk penjual es krim diujung sebrang jalan.

"Tunggu yah pangeranmu ini akan belikan es krim."Goda Aditya.

"Udah sana ih beliin."Aditya menuruti Siren dan berdiri menyebrang jalan.

Siren memperhatikan Aditya yang tengah memesan es krim untuknya, ia tersenyum saat Aditya berhasil membelj es krim untuknya Aditya menunjukan es krimnya dan menyebrang tanpa memperhatikan motor yang melaju kencang kearahnya, Siren berlari menghampiri Aditya dan mendorongnya.

About Siska (Complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang