Aku rindu dan semoga tungguku tidak selamanya.
Siska
Mungkin, tidak hari ini tapi pasti nanti.
Rangga
Aditya kembali mendaratkan sebuah pukulan di pipi kanan Galang, darah segar mengalir di ujung bibirnya.
"Stop... hiks udah, Kak Aditya. Gue mohon udah." Natasya tiba-tiba saja kembali masuk ke dalam ruangan dan berdiri di depan Galang sebagai tameng.
Sekarang Galang mengetahui isi hati Natasya, walau ia tidak pernah mendapat kepastian. Namun, Galang yakin dengan Natasya bersikap seperti ini, menandakan bahwa Natasya juga mencintai dirinya, tapi apa pantas seseorang seperti Galang dicintai oleh Natasya?
"Lo, gak seharusnya belain gue, Nat. Biarin Aditya ngelakuin yang seharusnya dia lakuin," ujar Galang yang berdiri lemah di belakang Natasya.
"Gue tau... Gue tau Galang salah, tapi gue mohon jangan pukulin dia kaya gitu, kak." Siren mendekat kearah Natasya yang tengah banjir air mata itu.
Siska menyaksikan drama yang mengejutkan di hadapannya, hatinya hancur, lantaran ternyata Galang yang ia kira sahabat ternyata penjahat. Pikiran Siska juga tengah kacau, entah apa yang harus ia lakukan.
"Aditya, udah." Kali ini Siren yang memohon seraya menggenggam kedua pundak Natasya.
"Kalian gak liat! dia udah hampir berkali-kali celakain Siska. Siska sahabat kalian!" ucap Aditya seraya menunjuk Siska yang tengah berbaring dan menatap mereka.
'Ceklek' Suara pintu dibuka, menampakan seorang perawat yang masuk.
"Maaf, permisi. Saya harap tidak ada kegaduhan, ini Rumah Sakit."
Aditya mengangguk "Iyah, saya minta maaf." Setelahnya perawat tersebut pergi.
"Gue maafin lo, Lang." Semua mata tertuju pada Siska yang baru saja mengucapkan kalimat tersebut.
Rangga tersenyum melihat Siska, sepertinya gadis ini memang berhati besar. Hanya saja, sifat angkuhnya terkadang menutupi kebenaran dalam dirinya.
"Dia, harusnya dilaporin polisi." Natasya tertunduk mendengar penuturan Aditya.
Siska mampu melihat kesedihan di mata Natasya, ia tidak ingin menyakiti hati sahabatnya itu. Lagi pula, Galang juga korban dari penipuan mulut Mauren.
"Gak, Galang gak salah Bang. Lagi pula apa yang Galang lakuin itu buat saudaranya Mauren yang ternyata bohongin dia, Galang cuman mau jadi saudara yang baik. Sama kaya elo, Bang." Aditya menghela nafas berat.
Aditya mendekat kearah Galang dengan tatapan sinis.
"Bang, ud---" Siska menghentikan ucapannya setelah melihat apa yang Aditya lakukan.
Aditya hanya menepuk pundak Galang sekilas, ia tersenyum kecut dan mengangguk kecil.
"Gue maafin lo kali ini," ucap Aditya.
Galang harus banyak bersyukur hari ini, bagaimanapun ia beruntung bisa dekat dengan orang-orang baik ini. Namun, kemungkinan besar perasaan Natasya akan berubah pada dirinya setelah ini.
"Makasih, Sis. Gue juga minta maaf." Siska hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Galang.
"Gue udah maafin Galang, Nat." Natasya melirik kearah Siska.
"Lo juga harus bisa maafin dia," lanjut Siska.
Natasya tidak menanggapi apa-apa ia pergi dan keluar dari ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Siska (Complete✅)
Dla nastolatkówTAHAP REVISI (Jangan lupa follow akun author sebelum membaca) Tokoh utama cerita ini memiliki sifat dan watak yang buruk tidak untuk ditiru. Namun, memiliki paras yang cantik bisa untuk dikagumi. Seorang Siska Gadis berparas cantik dan licik dengan...