Seharusnya gue emang gak pernah suka, sama cewek gampangan dan antagonis kayak Siska.
Rangga
Seharusnya, gue gak perlu nurutin ucapan orang munafik kayak Rangga dan gak ngebiarin dia usik hidup gue.
Siska
"Siska." Siska melirik, Rangga yang berjalan menuruni anak tangga.
"Gue, langsung anterin lo pulang." Siska mengangguk dan mengikuti Rangga, keluar dari rumahnya.
Rangga membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Siska masuk, lalu ia memutari bagian depan mobil dan masuk ke kursi pengemudi.
"Gue liat, kayaknya lo gak deket sama Kakak lo." Rangga melirik Siska sekilas, lalu menyalakan mesin mobilnya dan melaju.
"Gue emang gak terlalu deket sama dia, semenjak Mamah gue pergi dari rumah. Apa lagi, setelah Papah nikah sama Linda, Bagaskara malah jadi seneng nginep diluar." Siska mengangguk mengerti penjelasan Rangga.
Hening, tidak ada obrolan yang diobrolkan setelah pertanyaan itu, Siska menatap melihat keluar jendela. Pikirannya melayang, ia menatap Rangga dan tersenyum.
"Kenapa, kok liatin gue kaya gitu?" tanya Rangga seraya menatap Siska sekilas dan kembali fokus pada jalanan.
"Gak papa."
Rangga menghentikan mobilnya di halaman rumah Siska, ia keluar dan membukakan pintu mobilnya untuk Siska.
"Makasih, yah." Rangga mengangguk, ia hendak kembali melangkah dan masuk kedalam mobilnya namun, Siska menahan lengan Rangga.
"Nanti malem, ada waktu?" Rangga tersenyum menanggapi pertanyaan Siska.
"Jangan 'kan waktu, hidup gue lo minta juga gak akan gue kasih." Siska melotot kearah Rangga dan mencubit lengannya.
"Aduh, sakit tau gak."
"Becanda mulu sih."
"Ada sayang ada."
"Tuh 'kan." Siska menggembungkan pipi dan memanyunkan bibirnya.
"Beneran ada sayang," ucap Rangga dengan nada lembut, seraya mengusap pucuk kepala Siska.
Melihat Siska yang manyun membuat Rangga gemas, baru kali ini ia bersikap usil khususnya pada seorang wanita, bahkan saat dulu ia berpacaran dengan Linda ia tidak pernah usil. Tapi, saat bersama Siska, melihat gadis itu manyun membuat Rangga senang dan ketagihan usil pada Siska.
"Nanti malam, mau dijemput jam berapa?"
"Gak usah dijemput, nanti gue tunggu di tempatnya aja. Nanti, gue kabarin yah." Rangga mengangguk mengiyakan.
"Yaudah, gue pulang yah." Siska mengangguk dan Rangga berjalan masuk kedalam mobilnya dan melaju pergi meninggalkan kediaman Siska.
Siska membuka pintu rumahnya, dan mendapati Aditya berdiri tidak jauh dari jendela, Siska menatap Kakaknya penuh selidik.
"Lo, ngintip gue sama Rangga tadi yah, Bang?" Aditya terlihat salah tingkah.
"Gak kok," elak Aditya.
"Udah ketangkep basah, masih gak ngaku," ucap Siska sinis.
"Sebagai Abang yang baik, gue harus tau dong pacar Adiknya itu kaya gimana?"
"Lo yang deketin gue sama Rangga, lo juga lebih dulu kenal dia ketimbang gue."
"Iyah-iyah, yang lagi ultah marah-marah terus." Aditya mengacak pucuk kepala Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Siska (Complete✅)
Genç KurguTAHAP REVISI (Jangan lupa follow akun author sebelum membaca) Tokoh utama cerita ini memiliki sifat dan watak yang buruk tidak untuk ditiru. Namun, memiliki paras yang cantik bisa untuk dikagumi. Seorang Siska Gadis berparas cantik dan licik dengan...