-12🌹

325 52 7
                                    

Jadi baik dulu cantiknya bonus

Rangga

Siska mulai merasa bosan berada di rumah Rangga, sedari tadi dirinya hanya memperhatikan Rangga yang sibuk dengan bukunya, terselip niatan buruk dalam pikiran Siska ia meraih buku yang Rangga baca dan mengangkatnya keatas.

"Lo ngapain sih."Rangga bangkit dari duduknya dan berusaha meraih bukunya kembali dari Siska.

"Ambil aja kalo bisa."Siska terus berusaha menghindari Rangga hingga ia terpeleset dengan sigap, Rangga memegang lengan kanan Siska dan menariknya dalam pelukannya.

Siska terdiam di pelukan Rangga ia cukup shock karena hampir saja tubuhnya terbanting kelantai.

"Kalian."Siska dan Rangga melirik kearah sumber suara terlihat Linda yang diam mematung memperhatikan Siska dan Rangga.

Siska menyadari posisinya dengan Rangga yang begitu dekat dengan sigap Siska langsung menjauh dari Rangga, Linda berjalan mendekat kearah Siska dan Rangga ia menarik lengan kanan Rangga dan melirik Siska tak suka.

"Kita harus ngomong."Rangga menepis tangan Linda.

"Ngomong aja."Linda kembali meraih tangan Rangga.

"Nggak di sini gak di depan dia."Ucap Linda seraya menatap Siska sengit.

Linda menarik Rangga kearah dapur meninggalkan Siska yang berada diruang tamu sendirian.

"Ck, Ibu tiri kok gitu kasian bawang putih."Gumam Siska ia memilih duduk kembali di sofa dan menunggu keduanya selesai bicara.

"Rangga maksud kamu apa setiap hari bawa dia kerumah ini."Suara Linda terdengar bergetar ia sedang menahan tangis yang ingin pecah melihat Rangga lelaki yang dicintainya sering kali bermesraan bersama Siska di hadapannya.

"Dia pacar gue wajar kalo gue bawa dia kerumah ini."Rangga terlihat santai menjawab pertanyaan Linda.

"Kamu gak menghargai perasaan aku."Linda menunjuk dirinya sendiri air mata mulai membasahi pipinya.

"Rangga! Aku sayang sama kamu aku cinta."Linda memeluk Rangga dengan tangis yang mulai menjadi.

Rangga terdiam membeku entah, Rangga tidak paham dengan perasaannya sendiri ia rindu pelukan Linda namun rasanya berbeda pelukannya tidak sehangat dulu dan tidak senyaman dulu, Rangga segera mendorong Linda agar melepaskan pelukannya ia sadar sekarang Linda bukanlah kekasihnya bahkan disebut mantan juga tak pantas sekarang Linda adalah Ibu tirinya.

"Aku yakin kamu masih cinta sama aku 'kan, Rangga jawab! Kamu gak cinta sama Siska 'kan."Linda mengguncang pundak Rangga.

"Lo harus sadar sekarang lo adalah Ibu tiri gue dan elo yang milih itu."Rangga menyingkirkan tangan Linda dari pundaknya.

"Gak Rangga, keadaan yang memaksa aku berada diposisi ini bukan aku yang memilih aku masih cinta sama kamu Rangga."Linda menghapus air mata di pipinya.

"Rangga kita masih bisa sama-sama setelah Ayah kamu itu meninggal."Rangga membulatkan matanya menatap Linda tak percaya.

"Lo gila dia Bokap gue dan Suami lo sekarang dan lo malah doain dia kayak gitu, lo bukan Linda yang gue kenal lo itu Iblis."Tegas Rangga.

'Degh'

Dada Linda terasa sesak mendengar makian Rangga, mendengar Rangga menyebutnya Iblis membuat dada Linda sakit bukan main.

"Aku ngelakuin ini buat kita."Linda tak menyerah ia terus menyakinkan Rangga bahwa mereka bisa kembali bersama.

"Jangan harap! lo sama gue gak akan jadi kita."Tegas Rangga ia meninggalkan Linda yang masih menangis di dapur.

About Siska (Complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang