Bab 14

5.1K 678 72
                                    

Awan tebal dan gelap menggantung rendah di langit Konoha, siap menumpahkan hujan kapan saja. Naruto menatap gelapnya langit dengan tatapan datar, bertanya-tanya apakah hari ini hujan akan benar-benar turun atau tidak. Mengingat sudah sejak beberapa hari yang lalu langit mendung.

Tiba-tiba hawa dingin familiar merambat dari ujung kaki hingga punggungnya, Naruto refleks memejamkan mata, mengantisipasi sosok menakutkan yang bisa tiba-tiba muncul dihadapannya. Setelah merasa yakin tidak akan ada sosok transparan -apalagi jika itu hantu mantan pendiri sekolah, Naruto pelan-pelan membuka mata. Semuanya hampir tidak ada bedanya, jika kau tidak menghitung dengkuran keras dan beberapa sosok transparan lainnya di antara para siswa. Ya, semuanya tampak 'normal'.

Naruto mengedarkan pandangan dan menemukan Sasuke sedang mengobrol entah apa dengan Neji di bangku depan. Melihat pemuda itu, dia jadi ingat lagi tentang pernyataan cintanya beberapa hari lalu. Dadanya selalu terasa aneh saat mengingatnya, dan juga ia merasa bersalah karena telah berbohong padanya. Padahal, setelah ditolak seperti itu, Sasuke masih bersikap baik pada Naruto hingga saat ini.

Rasanya jadi semakin merasa bersalah.

Ia memang menyukai Sasuke, tapi sebagai teman atau sahabat, bukan suka seperti yang pemuda itu kira. Naruto masih normal. Ia juga masih suka melihat melihat dada besar Hinata dan berpikir mesum tentangnya. Lagipula, jika bukan karena kutukan yang kakeknya turunkan, ia mereka mungkin tidak akan seperti sekarang.

"Haah…" Naruto menghela napas. Karena terus memikirkan tentang penolakannya pada Sasuke, Naruto jadi lupa menjalankan rencananya untuk mencu- meminjam barang pemuda emo itu. 

Ditengah lamunannya, sudut mata Naruto tidak sengaja menangkap sebuah bayangan kecil melintas di depan pintu kelas. Kucing? Pikirnya bingung. Tapi, karena hanya melihat sekilas, Naruto tidak yakin, mungkin itu kertas atau bola yang menggelinding. 

Beberapa saat kemudian, dia melihat seekor kucing berdiri di ambang pintu. Kucing itu mempunyai bulu putih dan mata biru yang jernih, walau dia tidak terlihat seperti kucing ras, masih terlihat sangat cantik. Sayangnya ada banyak lumpur, dan juga noda hitam di sekujur tubuhnya.

Kucing itu mengeong dengan cemas, saat Shikamaru melewatinya, kucing tersebut melompat dan menerkam celananya. Tapi anehnya, Shikamaru seperti tidak menyadarinya, ia terus berjalan keluar kelas dengan tatapan malasnya yang biasa. Pemuda itu bahkan masih sempat menguap dan menggerutu entah apa saat melewati pintu.

Tunggu? Apa itu hantu? Hantu kucing!?

Ini adalah pertama kalinya bagi Naruto untuk melihat hantu binatang. Walau mereka juga hantu, tapi Naruto sangat menyukai hewan jadi tidak merasa takut. Melihat itu, Naruto bergegas berdiri dan hendak mengejar si hantu kucing, tapi saat akan melangkah, seseorang tiba-tiba mencekal lengannya. Naruto tersentak ketika sosok hantu yang sedang tidur di lantai menghilang begitu saja. 

"Mau kemana?"

Mendengar suara bariton yang begitu akrab di telinganya, Naruto tahu sebab sosok hantu yang tadi dilihatnya menghilang tiba-tiba. Sasuke menyentuhnya! Ia menghela napas lalu menatap sepasang mata oniks yang tengah memandanginya, "Mau ke toilet." Ujarnya acuh. 

Sasuke terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi Naruto langsung memotongnya, "Kau tidak usah ikut, aku hanya mau buang air kecil." Setelah mengatakan itu, ia melepaskan cekalan Sasuke pada lengannya dan berlari kecil keluar kelas tanpa menunggu respon teman sekamarnya tersebut. Naruto juga melupakan fakta bahwa kemungkinan dia bisa melihat hantu yang lebih mengerikan di luar kelas, apalagi jika itu hantu mantan pendiri sekolah. Bisa pingsan nanti.

Naruto terlanjur penasaran pada hantu kucing tadi!

Di koridor Naruto celingukan mencari si hantu kucing, namun nihil. Gilanya, ia bahkan sempat bertanya pada beberapa siswa yang kebetulan lewat. Baru setelah lelah mencari, Naruto sadar, kucing yang ia cari adalah hantu, tentu saja selain dirinya tidak ada yang bisa melihat. Dasar bodoh.

[SasuNaru] I Can See Ghost!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang