"Kau menangis, rubah kecil?" Bisik Sasuke seraya menyentuh pipi Naruto dengan jari.
Mendengar kata-kata Sasuke, Naruto tidak bisa menahan lagi lelehan air mata yang telah lama dia tahan, jatuh dan memercik ke celana seragamnya. Dia memang seorang pemuda yang melankolis. Sangat mudah baginya untuk menangis kala melihat sesuatu yang menyedihkan.
"Apa kau tergerak oleh pidato itu?" Sasuke dengan cepat mengeluarkan tisu dari sakunya dan memberikannya pada Naruto. Keheningan Naruto menjadi pengakuannya. Dia mengambil tisu, lalu menyeka mata dan hidungnya.
Naruto, yang telah dipaksa untuk menyerap energi Yang, tidak bisa lagi melihat hantu. Karena tidak bisa melihat sosok hantu pendiri sekolah di atas panggung, dia tidak merasa ingin menangis lagi. Perwakilan alumni juga telah menyelesaikan pidatonya, jadi sekarang giliran perwakilan siswa yang berbicara. Naskahnya formal dan stereotip, dan itu membantu lebih menenangkan emosi Naruto.
"Aku baik-baik saja…" bisik Naruto. Suaranya sedikit sengau dan terdengar lebih lembut dari biasanya.
Ketika Naruto menangis, matanya yang berair menjadi sangat cerah, dan bulu matanya yang basah tampak sangat indah. Kebanyakan orang menjadi jelek saat menangis, tetapi ketika Naruto menangis, dia bahkan menjadi lebih manis dari biasanya. Menebar aura sensual yang mengundang seseorang untuk berbuat jahat padanya alih-alih menjadi terlihat menyebalkan.
'Apa dia akan menangis seperti itu di tempat tidur?' Pikiran itu melintas cepat di benak Sasuke. Dia terus melirik Naruto, dan hatinya bergejolak.
Dalam otaknya, ia sudah membayangkan 108 cara untuk membuat Naruto menangis di tempat tidur!
"Kenapa terus melihatku?" Naruto gelisah di bawah tatapan tajam Sasuke. Ia merasa tatapan itu seakan ingin menelanjanginya saja.
Mereka tengah dikelilingi orang-orang, jadi Sasuke tidak berani mengatakan sesuatu yang terlalu vulgar. Dia hanya menarik napas dalam-dalam, mengambil gumpalan tisu yang digunakan Naruto untuk menyeka air mata dan ingusnya, lalu meremasnya seraya berkata dengan nada mencemooh, "Dasar rubah cengeng."
"Aku tidak!" Tolak Naruto kasar. Naruto rasa, bahkan jika orang lain melihat semua yang terjadi pada almarhum pendiri sekolah di akhir hayatnya, mereka mungkin akan menangis lebih keras daripada dirinya. Di hadapan pemandangan yang begitu menyentuh, dia hanya membiarkan beberapa tetes air matanya jatuh; ini menunjukkan betapa kuatnya dia! Tapi, Naruto tidak punya cara untuk mengatakan semuanya, jadi ia hanya bisa menginjak kaki Sasuke, menunjukkan ketidakpuasannya. "Rasakan!"
Sasuke hanya tersenyum menerima kekesalan kekasihnya, lalu menggunakan kedua kakinya untuk mengapit anggota tubuh Naruto yang sulit diatur. Naruto menambahkan kakinya yang lain ke pertarungan, dan mereka berdua mulai membuat keributan di bawah. Empat kaki yang memakai merek sepatu edisi terbatas yang sama terjerat menjadi satu!
Setelah beberapa saat, Naruto berkata dengan ekspresi marah, "Sudah cukup. Lepaskan!"
Sasuke dengan patuh melepaskannya. Naruto membungkuk dan dengan hati-hati menyeka sepatunya, memastikan mereka bersih tanpa adanya debu yang menempel. Setiap kali Naruto mengenakan sepatu kets yang diberikan Sasuke tersebut, dia akan sangat teliti. Ketika menaiki tangga, Naruto akan sangat berhati-hati agar ujung sepatunya tidak tersandung. Jika ada yang secara tidak sengaja menginjak kakinya, Naruto akan merajuk selama beberapa menit. Dan dengan senang hati mengutuki siapapun yang berani melakukan tindakan kriminal -menurutnya- itu padanya. Bahkan, setiap pagi sebelum dia memakai sepatu ini, dia akan membasuh kakinya terlebih dahulu.
Naruto merawat sepasang sepatu pemberian Sasuke itu hampir seperti seorang kolektor merawat benda-benda koleksinya yang berharga.
Melihat betapa Naruto sangat menghargai sepatu pemberiannya, Sasuke dengan ringan berkata, "Kau tidak perlu setakut itu saat memakainya. Jika kau mau, aku akan membelikanmu berbagai sepatu yang kau inginkan. Bahkan jika itu sepatu yang langka sekalipun, aku pasti akan menemukan seseorang yang bersedia menjualnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[SasuNaru] I Can See Ghost!?
FanfictionNaruto itu penakut. Tapi, tiba-tiba setelah kematian kakeknya, Naruto bisa melihat hantu! Iya, makhluk transparan dengan bentuk tidak karuan itu. Naruto ketakutan setengah mati, sampai-sampai rela melompat ke pelukan Sasuke untuk mencari perlindunga...