Waktu berlalu seperti anak panah melesat dari busurnya. Tanpa terasa, hari ini adalah hari pertama ujian. Dan untungnya, seminggu sebelumnya Naruto telah berlatih melihat hantu. Dia berlatih beberapa kali sehari selama lima sampai sepuluh menit setiap sesinya. Mungkin di masa depan waktunya akan semakin bertambah. Namun sialnya, dia masih merasa takut ketika melihat hantu, dan Naruto merasa perlu beberapa tahun lagi sebelum dirinya benar-benar bisa beradaptasi dengan kemampuannya.
Tapi, dari sudut pandang yang lebih objektif, permusuhan terhadap indera keenamnya secara bertahap berkurang. Setidaknya, dia tidak lagi dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan mengapa dirinya harus menghadapi kemalangan seperti ini. Selanjutnya, asalkan hantu tidak memprovokasi dan menjaga jarak aman, Naruto secara umum dapat mengendalikan ekspresi dan perilakunya. Dengan susah payah, dia berpura-pura tidak melihat apapun.
'Aku pasti bisa!' Naruto mengepalkan tangan untuk menyemangati dirinya sendiri.
Ujian akan berlangsung selama dua hari, diantara semua semua mata pelajaran hanya empat mata pelajaran yang menjadi nilai acuan kenaikan kelas. Yaitu; Bahasa Jepang, Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains.
Tempat duduk di ruang ujian ditentukan oleh nomor induk siswa. Nomor induk siswa Sasuke dan Naruto, sangat berjauhan. Sebagai siswa pindahan, ia memiliki nomor yang mendekati akhir. Lupakan tentang melakukan kontak fisik atau diam-diam mengambil benda darinya selama ujian. Naruto takut mereka bahkan tidak berada di ruang ujian yang sama. Setiap mata pelajaran akan diuji selama dua jam. Naruto mulai merenungkan cara untuk mencuri peralatan sekolah Sasuke seperti biasanya, energi Yang di benda-benda tersebut sangat sedikit. Jika dia ingin memastikan tidak akan melihat hantu selama dua jam lebih, dia mungkin harus mencuri enam atau tujuh benda. Hal itu tidak mungkin tidak menimbulkan kecurigaan.
Bagaimanapun, Sasuke tidak buta!
Jadi, pagi ini seperti rencana yang sudah ia pikirkan selama beberapa hari terakhir, ia akan memanfaatkan waktu Sasuke sedang mencuci muka dan menggosok gigi di kamar mandi, rubah kecil yang licik ini membuka lemari pakaian Sasuke.
Untuk membantu siswa dalam mengganti dan mencuci pakaian, sekolah menyediakan dua set seragam untuk masing-masing musim. Dan menurut pengamatan diam-diam Naruto, seragam sekolah yang dicuci Sasuke dua hari lalu seharusnya masih ada di lemari.
Naruto mengobrak-abrik lemari dan menemukan seragam sekolah bersih tanpa hambatan. Dia mengambil seragam bebas energi Yang dari lemari, lalu menukarnya dengan seragam yang penuh dengan energi Yang di gantungan.
'Kau memang jenius Namikaze Naruto!'
Naruto diam-diam memindahkan seragam sekolah bekas Sasuke ke dalam lemari pakaiannya sendiri dan menyembunyikannya.
Jas, celana panjang, kemeja putih, dan rompi… Satu set pakaian penuh energi Yang terdiri dari empat bagian yang sangat cocok dengan empat ujian; bahasa Jepang, Matematika, Bahasa Inggris, dan Sains! Dengan mengenakan satu pakaian untuk setiap ujian, dia seharusnya tidak mengalami masalah lagi. Bisa dibilang rencananya sempurna.
Haha!
Naruto dipenuhi dengan pikiran puas saat dia memakai seragam Sasuke. Saat dia sedang memasang kancing terakhir, Sasuke tiba-tiba masuk.
Rasanya jantung Naruto seperti melompat ke perut. Ia coba mempercepat gerakannya, tapi ada saja gerakan yang salah saat dia sedang terburu-buru, hingga seragamnya masih terlihat berantakan. Tidak ingin membuat Sasuke merasa curiga, Naruto menutup pintu lemarinya keras.
Sasuke melewatinya begitu saja tanpa rasa curiga. Naruto diam-diam menghela napas lega. Namun tiba-tiba… Sasuke menggebrak lemari Naruto dan mengurung pemuda itu diantaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SasuNaru] I Can See Ghost!?
FanfictionNaruto itu penakut. Tapi, tiba-tiba setelah kematian kakeknya, Naruto bisa melihat hantu! Iya, makhluk transparan dengan bentuk tidak karuan itu. Naruto ketakutan setengah mati, sampai-sampai rela melompat ke pelukan Sasuke untuk mencari perlindunga...